Ekonomi Indramayu Bisa Salip Cirebon, Jika Metropolitan Rebana Terealisasi Akan Jadi Termaju di Pantura Jabar

16 Maret 2023, 07:15 WIB
Perekonomian Indramayu bisa menyalip Cirebon, bila pengembangan kawasan terpadu Metropolitan Rebana terealisasi. /DPW ALFI Jakarta/

INDRAMAYUHITS – Secara hitung-hitungan kasat mata, perekonomian Indramayu bisa menyalip Cirebon, bila pengembangan kawasan terpadu Metropolitan Rebana terealisasi.

Bahkan, Indramayu bisa menjadi daerah termaju di kawasan pantura Jawa Barat (Jabar) atau Jabar bagian timur.

Untuk diketahui, berdasarkan rencana atau konsep peemerintah baik pusat maupun provinsi, pengembangan kawasan terpadu Metropolitan Rebana meliputi Cirebon, Patimban (Subang) dan Kertajati (Majalengka).

Baca Juga: Indramayu Bakal Maju, 6 dari 13 Kota Baru Metropolitan Rebana Ada di Sini dan Bisa Serap 1,9 Juta Tenaga Kerja

Meski tak masuk dalam garis koordinat segitiga Metropolitan Rebana, namun Indramayu justru yang paling strategis.

Selain posisi geografis diapit tiga daerah utama yang membuatnya terhubung dengan tiga daerah tersebut, Indramayu juga sangat dekat dengan fasilitas atau infrastruktur utama dari jalur binsis Metropolitan Rebana.

Dengan kata lain, meski garis segitiga utama Metropolitan Rebana hanya Subang, Cirebon dan Majalengka, namun justru secara geografis Indramayu paling strategis bila melihat konsep pembangunannya yang saling terhubung.

 

Hal itu dapat dilihat dari rencana pengembangan 13 Kawasan Peruntukan Industri (KPI) atau konsep Kota Baru yang disiapkan pemerintah.

Coba kita lihat 13 KPI atau kawasan yang disiapkan menjadi Kota Baru yang mandiri:

Kawasan Peruntukan Industri Cipali Subang Barat

Kawasan Peruntukan Industri Cipali Subang Timur

Kawasan Peruntukan Industri Patimban

Baca Juga: Momen Jennie BLACKPINK yang Duduk Kepanasan Saat Jedah Konser di Jakarta Viral di Media Sosial Global

Kawasan Peruntukan Industri Patrol

Kawasan Peruntukan Industri Losarang

Kawasan Peruntukan Industri Tukdana

Kawasan Peruntukan Industri Cipali Indramayu

Kawasan Peruntukan Industri Balongan

Kawasan Peruntukan Industri Krangkeng

Baca Juga: YES ! RAMALAN Shio Anjing Untuk 16 Maret 2023: Pujian dan Penghargaan Akan Menghampiri Anda !

Kawasan Peruntukan Industri Cirebon

Kawasan Peruntukan Industri Jatiwangi

Kawasan Peruntukan Industri Kertajati - Jatitujuh

Kawasan Peruntukan Industri Butom.

Dari 13 Kawasan Peruntukan Industri (KPI) tersebut 6 atau hampir 50 persen di antaranya akan dibangun di wilayah strategis yang masuk daerah Kabupaten Indramayu.

Keenam daerah tersebut antara lain:

Baca Juga: Prediksi Real Madrid vs Liverpool di Liga Champions: Perkiraan Line Up, H2H, Berita Tim dan Skor Akhir

Kawasan Peruntukan Industri Patrol

Kawasan Peruntukan Industri Losarang

Kawasan Peruntukan Industri Tukdana

Kawasan Peruntukan Industri Cipali Indramayu

Kawasan Peruntukan Industri Balongan

Kawasan Peruntukan Industri Krangkeng

Baca Juga: RAMALAN Shio Kambing Untuk 16 Maret 2023: Sopan Santun Sangat Diperlukan Hari Ini

Berdasarkan rencana pengembangan Metropolitan Rebana, lahan yang dibutuhkan untuk 13 KPI seluas 43.913 hektare.

Sedangkan enam kawasan industri yang akan dikembangkan di 6 titik KPI yang ada di Indramayu seluas 19.861 hektare.

 

Itu artinya 45,23 persen dari total keseluruhan lahan pengembangan industri Metropolitan Rebana ada di Indramayu.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sempat memperkirakan, dari pengembangan 13 KPI tersebut akan menyerap 4,3 juta lapangan kerja.

Hitung-hitungan sederhana, sebanyak 4,3 juta lapangan kerja dibagi 13 titik KPI, hasilnya setiap kawasan industri akan menyerap sekitar 330.000 tenaga kerja.

Itu artinya, apabila di Indramayu ada 6 titik daerah industri, maka akan ada 1.980.000 tenaga kerja yang terserap dalam KPI.

Baca Juga: RAMALAN Shio Ular Untuk 16 Maret 2023: Energi Anda Harus Disalurkan ke Arah yang Positif !

Besaran serapan tenaga kerja akan mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Indramayu yang angkanya paling besar di Jawa Barat di tahun 2022 lalu.

Bahkan, 100 persen pengangguran yang ada di Indramayu bisa terserap, sehingga tak ada lagi pengangguran.

Ditambah lagi perputaran uang di enam kawasan Industri tersebut akan memberikan multiplayer effect bagi kemajuan perekonomian Indramayu.

Dengan demikian, perekonomian Indramayu bisa melesat jauh menyalip daerah-daerah yang hari ini lebih maju seperti Cirebon.

Namun demikian, hal itu bergantung pada sejauhmana realisasi dari rencana pengembangan Metropolitan Rebana.

Sejak 2021 lalu, Peraturan Presiden (Perpres) Percepatan Pembangunan Jawa Barat yang menjadi dasar pengembangan Metropolitan Rebana sudah ada.

Baca Juga: Temukan di Sini ! RAMALAN Shio Kerbau Untuk 16 Maret 2023: Anda Sangat Butuh Inspirasi Baru!

Namun sampai sekarang banyak pihak menganggap pembangunannya bisa dikategorikan berjalan lebih lambat, terutama infrastruktur.

Kepala Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat Noneng Komara dalam satu kesempatan mengatakan, di antara kunci pembangunan kawasan investasi, termasuk Metropolitan Rebana adalah infrastruktur.

Sejauh ini sejumlah infrastruktur pendukung Metropolitan Rebana sudah rampung misalnya Bandara Internasional Kertajati, Pelabuhan Patimban, dan Tol Cipali.

Rencananya, Pelabuhan Patimban sebagai pintu penggerak ekonomi skala regional di Jawa Barat.

Bandara Internasional Kertajati juga berfungsi mengangkut penumpang dan kargo dan perawatan pesawat atau Maintenance, Repair, Overhaul (MRO).

Metropolitan Rebana telah terkoneksi dengan berbagai wilayah strategis dengan keberadaan Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan jalur kereta api arah Cirebon dan Surabaya.

Namun sayang, 2 infrastruktur yang menjadi kunci kota Metropolitan Rebana yakni Bandara internasonal Kertajati dan Pelabuhan Patimban, belum mampu beroperasi maksimal.

Sejumlah pihak mengkalim hal itu karena hingga saat ini infrastruktur pendukungnya belum selesai.

Di antaranya adalah Tol Cisumdawu atau tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan yang beberapa hari ke depan semua seksinya beroperasi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono saat Rapat Kerja bersama DPR RI tanggal 17 Januari 2023 memperkirakan tol Cisumdawu akan mampu beroperasi penuh pada bulan Februari-Maret 2023.

Tol Cisumdawu dianggap sangat penting guna mendukung bandara yang sudah ditetapkan sebagai tempat pengiriman logistik serta pintu gerbang penerbangan jemaah haji dan umroh dari wilayah Jawa Barat.

Pun demikian dengan keberadaan Pelabuhan Patimban di Subang yang diresmikan Presiden Jokowi pada akhir 2020, saat ini belum maksimal sebagai pelabuhan ekspor/impor otomotif.

Diklaim, kendala utamanya karena belum ada tol yang bisa menjadi akses ke Patimban.

Sejauh ini pengangkutan otomotif untuk dieskpor/impor masih melalui jalan nasional yang masih terkendala kemacetan.

Dan, Kementerian PUPR telah berencana membangun kontruksi tol akses Patimban sejauh 37 kilometer yang dimulai tahun ini. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler