Kontroversi Lagi, JTBC Justru Putar Tayangan Ulang Episode 6-7 Saat TV Lain Live Pidato Tahun Baru Presiden

3 Januari 2022, 21:58 WIB
Saat TV lain menayangkan pidato Tahun Baru Presiden, JTBC malah tayangkan ulang drama Snowdrop. /soompi

INDRAMAYUHITS – Perdebatan sengit terjadi secara online ketika JTBC memutuskan untuk menayangkan replay "Snowdrop" alih-alih menyiarkan Pidato Tahun Baru terakhir Presiden Moon Jae-in. 

Presiden Moon Jae-in mengumumkan Pidato Tahun Barunya di kantor kepresidenan pada 3 Januari. Presiden Moon Jae-in mengatakan, pada tahun baru 2022 pihaknya akan sepenuhnya mengatasi krisis dan menjadikannya tahun pertama untuk kembali normal. 

Pihaknya menyatakan kesediaannya untuk melakukan yang terbaik sampai akhir masa jabatannya.

“Kami akan membuka era untuk ditulis dalam sejarah di mana kami adalah pionir dunia,” sambung sang presiden.

Baca Juga: Memasuki Episode 6, Protes Terhadap Drama Korea Snowdrop Masih Mengalir

Karena pemilihan presiden akan berlangsung pada 9 Maret tahun ini, itu adalah Pidato Tahun Baru terakhir Presiden Moon Jae-in. 

Oleh karena itu, Pidato Tahun Baru Presiden Moon Jae-in disiarkan langsung di tiga channel terestrial serta TV Chosun, MBN, dan Channel A. 

Namun ternyata, saat bersamaan JTBC justru menayangkan ulang episode 6 dan 7 dari Snowdrop, dan bahkan tidak melaporkan tentang tahun baru dalam bentuk peringatan berita di tengah-tengah siaran dramanya.

Baca Juga: Perempuan Tertua Asal Jepang Rayakan Ulang Tahun ke-119

Ketika kontroversi terkait "Snowdrop" meletus untuk pertama kalinya pada Maret tahun lalu, JTBC mengatakan bahwa beberapa bagian dari sinopsis yang belum selesai telah bocor. 

Mereka juga bertanya kepada penonton. “Tolong tonton siarannya,” kata JTBC. Sebagai tanggapan atas kecurigaan penonton tentang “Snowdrop” yang menggambarkan romansa antara mata-mata dan seorang mahasiswi.

Namun, setelah episode 1 ditayangkan, sebuah petisi untuk menentang siaran “Snowdrop” dikirim ke Blue House.

Baca Juga: Bermasalah Dengan Gula Darah? Coba Obat Alami yang Satu Ini

Netizen menuduh drama tersebut melanggar Undang-Undang Keamanan Nasional, seperti memuliakan mata-mata, dan menuntut penangguhan siaran "Snowdrop".

Aplikasi untuk perintah terhadap siaran "Snowdrop" ditolak. Kemudian, JTBC meyatakan menderita kerugian karena penyebaran informasi palsu tentang Snowdrop.

"Kami akan mengambil tindakan tegas untuk melindungi hak-hak pencipta dan konten kami," ungkap pihak JTBC.

Baca Juga: Kisah Nomor 37 Persib untuk Bruno Cantanhede, Inspirasi dari Teman Seperjuangan yang Kini Membela Tottenham

Pernyataan JTBC akhirnya mendapat lebih banyak reaksi negative. "Anda mencoba untuk memblokir bahkan kritik yang pantas?" kata netizen.

Penyelenggaraan siaran berada di bawah kewenangan stasiun penyiaran. Namun, keputusan mereka untuk tidak menayangkan Pidato Tahun Baru Presiden secara langsung, di tengah situasi “Snowdrop” yang masih dikritik karena memutarbalikkan sejarah dan meremehkan gerakan demokratisasi, menuai reaksi yang beragam. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: KBIZoom

Tags

Terkini

Terpopuler