PR INDRAMAYU - Bupati Indramayu Nina Agustina baru saja mengumumkan bahwa Kabupaten Indramayu masuk ke dalam sepuluh Kabupaten/Kota dengan penurunan mobilitas terbesar di Indonesia.
Kabupaten Indramayu berada di posisi ketiga yakni terdapat penurunan mobilitas sebanyak 22,50 persen.
Nina Agustina berterima kasih atas partisipasi masyarakat Kabupaten Indramayu yang telah disiplin dan mendukung semua kebijakan pemerintah.
Baca Juga: Jadwal Acara RTV Hari ini Kamis 22 Juli 2021, Kamen Rider W dan Sportivi Siap Temani Anda
“Alhamdulillah Kabupaten masuk ke dalam 10 Kabupaten/Kota dengan tingkat penurunan mobilitas terbesar di Indonesia dalam memerangi dan mengurangi masifnya penyebaran Covid-19,” kata Nina Agustina seperti dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari unggahan Instagram @ninagustina1708.
Selain itu, Nina Agustina pun mengucapkan syukur dan terima kasih kepada pihak yang terlibat dalam pencapaiannya.
Khususnya kepada masyarakat Kabupaten Indramayu yang telah tertib menaati kebijakan pemerintah.
Baca Juga: UPDATE Covid-19 di Jawa Barat Hari Ini 22 Juli 2021, 123.795 Orang dalam Perawatan
“Pastinya Saya bersyukur dan dan mengucapkan banyak terima kasih kepada Forkopimda, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Ormas, Jurnalis, kepada semua unsur, terutama masyarakat Indramayu,” ujar Nina Agustina.
Namun, Nina Agustina menegaskan bahwa penurunan mobilitas tidak berarti menghilangkan virusnya juga.
Oleh karena itu, Nina Agustina menekankan khususnya kepada masyarakat Kabupaten Indramayu untuk tetap waspada.
Dengan cara menerapkan protokol kesehatan guna meminimalisir resiko tertular Covid-19.
Baca Juga: SIM Keliling Kota Bandung Hari Ini Kamis, 22 Juli 2021, Dilengkapi Lokasi dan Jam Operasional
“Kita masih harus tetap waspada dan tidak boleh lengah sedikit pun, Covid-19 masih ada. Penurunan mobilitas yang tinggi tidak serta merta menghilangkan virusnya,” kata Nina Agustina.
“Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat kita bisa meminimalisir resiko terpapar covid-19,” katanya lagi.
Sementara itu, Kota Salatiga, Jawa Tengah menempati posisi pertama dalam penurunan mobilitas.
Kota Salatiga mengalami penurunan mobilitas sebanyak 23,84 persen.
Sementara posisi kedua ditempati oleh Kota Blitar Jawa Timur, penurunan mobilitas ada sebanyak 23,48 persen.***