Guru Besar UI Prof Agus Aris Munandar Ungkap 4 Sifat Kesenian di Indramayu

13 April 2021, 21:19 WIB
Profesor Agus Aris Munandar. /Tangkap layar zoom meeting/PR Indramayu Akhmad Jauhari

PR INDRAMAYU – Guru Besar Arkeologi Universitas Indonesia (UI) Profesor Agus Aris Munandar mengungkap 4 sifat kesenian di Indramayu.

Menurut Guru Besar UI Prof Agus Aris Munandar, ada 4 sifat kesenian di Indramayu berkaitan dengan statusnya sebagai kesenian rakyat.

Indramayu yang bukan merupakan bekas wilayah kerajaan memiliki kesenian yang dikategorikan kesenian rakyat, terdapat 4 sifat yang menyertainya menurut Guru Besar UI Prof Agus Aris Munandar.

Baca Juga: Sambut Bulan Ramadhan 2021, Presiden AS Joe Biden Minta Hentikan Aksi Kebencian kepada Umat Islam

Prof Agus Aris Munandar menyampaikan hal itu dalam webinar oleh Forum Indramayu Studi (FIS) dengan Paguyuban Nang Nok Indramayu beberapa waktu lalu.

Di antara sifat kesenian di Indramayu tersebut adalah pertama, komunal atau milik rakyat dan kedua, selalu terbuka pada pembaruan.

“Sifat lain sifat kesenian Indramayu adalah yang ketiga bukan sebagai penanda sosial, sedangkan yang keempat, kesenian itu berkembang dengan konvensi di masyarakat,” ujar Agus Aris Munandar sebagaimana dirangkum PikiranRakyat-Indramayu.com.

Baca Juga: Banyak Menyebabkan Kematian, Kenali Tanda-tanda Kanker Payudara, Gejala, Jenis Hingga Faktor Pemicunya

Menurut Agus Aris Munandar, ada nilai dan spirit tersendiri yang dibawa oleh kesenian dan kebudayaan yang ada di Indramayu.

Berkaca dari hal tersebut, upaya pendokumentasian terhadap kesenian tersebut pun menjadi sangat penting.

Dalam pemaparannya, Agus Aris Munandar mengkaji arti kebudayaan dan kesenian Indramayu dari sudut pandang ilmu tanda, Semiotika.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu 14 April 2021 Aries hingga Virgo, Leo Tunjukkan Rasa Cintamu!

Di antara makna yang didapat tersebut adalah adanya perpaduan kebudayaan, makna kesucian, keselamatan, dan sebagainya.

Selain Agus Aris Munandar, webinar ini juga menghadirkan budayawan Indramayu yaitu Supali Kasim.

Supali Kasim menuturkan adanya pertemuan antara kebudayaan Jawa dan Sunda yang ada di Indramayu.

Baca Juga: Bupati Garut Restui ASN untuk Mudik Lebaran dengan Syarat yang Sudah Ditentukan

Mayoritas desa (sejumlah 304) di 31 kecamatan di Indramayu berbahasa Jawa, namun ada juga yang berbahasa Sunda meskipun tidak terlalu banyak.

Di antaranya adalah 2 desa di Kecamatan Lelea (Sunda-lokal), 3 desa di Kecamatan Kandanghaur (Sunda Priangan), dan 2 desa di Kecamatan Haurgeulis serta 2 desa di Kecamatan Anjatan (Sunda minoritas).

Terkait budaya dalam kuliner, Supali Kasim menyatakan adanya aroma bumbu yang terasa kuat yang dimiliki kuliner Indramayu.

“Semua itu seperti mencirikan karakter manusia Indramayu yang juga memiliki kepribadian kuat ucap, tindak, maupun mental-spiritual yang apa adanya dan saling terekspresikan,” ujar Supali Kasim.***

Editor: Asytari Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler