PR INDRAMAYU – Maestro tari tradisional asal Indramayu, Wangi Indriya, mengungkap konsep ‘Traveling Budaya’ untuk memperkenalkan budaya kepada anak-anak.
Menurut maestro tari tradisional asal Indramayu Wangi Indriya, ‘Traveling Budaya’ adalah kegiatan mengenalkan budaya secara langsung kepada anak, bukan lewat buku atau teori.
Konsep ‘Traveling Budaya’ yang disampaikan maestro tari tradisional asal Indramayu Wangi Indriya adalah sebagai upaya mengenalkan budaya sejak dini kepada generasi muda.
Baca Juga: Edinson Cavani Tak Akan Perpanjang Kontrak di Man Utd, Segera Bergabung dengan Boca Juniors
Wangi Indriya adalah pimpinan Sanggar Mulya Bhakti, sebuah sanggar tari di Desa Tambi, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu.
Wangi Indriya meneruskan perjuangan ayahnya, Taham, dalam melestarikan kebudayaan Indramayu khususnya tari tradisional.
Perempuan 60 tahun itu menyampaikan konsep ‘Traveling Budaya’ tersebut dalam kegiatan bertajuk Obral-Obrol ke-17 pada Sabtu 10 April 2021.
Kegiatan bertema “Peran Perempuan dalam Kesenian di Indramayu” itu terselenggara atas kerja sama Peguron Alit Lembaga Basa lan Sastra Dermayu (LBSD) dan Lembaga Kebudayaan Indramayu (LKI).
Dalam acara tersebut, Wangi Indriya membagikan kisah dan suka-dukanya menjadi perempuan yang berkecimpung di dunia kesenian dan kebudayaan.
“Menjadi seniman itu harus bertanggung jawab terhadap kesenian itu sendiri,” ujarnya sebagaimana dirangkum PikiranRakyat-Indramayu.com.
Menyangkut kesenian lain, Wangi Indriya turut menyampaikan optimismenya terkait seni tari topeng dan wayang kulit yang akan tetap eksis 5-10 tahun ke depan.
Mengenal Traveling Budaya
Dalam rangka melestarikan budaya, Wangi Indriya menyebutkan konsep ‘Traveling Budaya’ yang ia praktikkan kepada generasi muda sejak 2005 hingga saat ini.
Konsep ‘Traveling Budaya’ itu beruapa mengajak anak-anak yang belajar tari di sanggarnya untuk mendatangi kegiatan kebudayaan secara langsung.
Baca Juga: Kritik Keinginan Jokowi Membentuk Kementerian Investasi, Mardani Ali Sera : Ini Bisa Sia-Sia
Di Sanggar Mulya Bhakti yang diasuhnya, terdapat banyak anak-anak yang belajar menari tari tradisional.
Mereka diajak untuk melihat langsung bahkan menjalani ujian menari di depan banyak orang di acara kebudayaan tersebut.
Wangi Indriya lalu meminta penyelenggara acara untuk menjelaskan kepada anak-anak asuhnya terkait kegiatan kebudayaan yang dihadirinya.
Baca Juga: Dr. Boyke Beberkan Keuntungan Sunat Bagi Pria Dewasa, Seperti Meminimalisir Penyakit Menular
Menurut Wangi Indriya, anak-anak akan memahami dan bisa menjelaskan dengan sendirinya terkait kegiatan kebudayaan tersebut.
Pelaksanaan konsep ‘Traveling Budaya’ itu adalah sebagai upaya melawan serangan budaya atau tren kekinian yang berpotensi mengikis nilai budaya lokal.***