Ini Momen Pegiat Trauma Healing Menghibur Anak Korban Bencana Kilang Minyak Indramayu

30 Maret 2021, 10:37 WIB
Samsudin, lakukan trauma healing pada anak korban ledakan kilang minyak Pertamina Indramayu. /PikiranRakyat Indramayu/Akhmad Jauhari

PR INDRAMAYU - Kisah heroik tentang bencana meledaknya kilang minyak Pertamina, Balongan, Indramayu tak hanya tentang aksi menyelamatkan diri, tetapi juga aksi lainnya.

Pegiat Trauma Healing asal Indramayu, Samsudin atau yang dikenal Samsudin Dongeng, rekannya yang bernama Wata (Kang Wata) turut melakukan aksi heroik tersebut.

Bedanya aksi heroik Samsudin, Kang Wata, dan sejumlah relawan lainnya adalah menghibur anak-anak korban bencana tersebut.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 di Dunia Selasa 30 Maret 2021 Total Terkonfirmasi Mencapi 128.239.630 Orang

Samsudin adalah pegiat Trauma Healing sekaligus pendiri komunitas "Dongeng Keliling Satwa Langka Indonesia".

Sedangkan Kang Wata adalah pegiat Sanggar Gelora Muda di Desa Tambi, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu yang menampilkan aksi bermain sulingnya.

Bersama relawan lainnya, Samsudin dan Kang Wata menghibur anak-anak korban bencana dengan mengacak bermain bersama, menari, dan sebagainya.

Baca Juga: Mencegah Katarak hingga Stroke, Inilah Kandungan Gizi dan Manfaat Wortel untuk Kesehatan

"Tujuannya menghibur anak-anak, agar anak-anak lupa akan kejadian yang menimpanya," ujar Samsudin kepada PikiranRakyat-Indramayu.com.

"Selain itu, tujuannya juga untuk merangsang anak-anak untuk bergerak, berkomunikasi, dan sebagainya," ujarnya melanjutkan.

Menurut Samsudin, menghibur anak juga termasuk menghibur para orang tuanya.

Baca Juga: Comeback Solo Setelah Tujuh Bulan Syuting, Kim Sejeong: Saya Senang Menulis Lagu

Selain itu, aksi Trauma Healing tersebut juga sekaligus sebagai cara untuk membantu mengasuh anak.

"Yang namanya anak-anak kan suka bermain sendiri-sendiri, ya hitung-hitung membantu mengasuh saja, babysitting," tuturnya.

Samsudin mengaku kegiatan Trauma Healing tersebut dipelajari saat mengikuti kegiatan serupa di Lombok, Nusa Tenggara Timur.

"Ada anak (korban bencana) yang murung, lalu anak itu dihibur dengan wayang. Dia bisa ceria lagi. Ibunya terharu," ujarnya.

Editor: Asytari Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler