PR INDRAMAYU – Webinar Intelektual “Figuring Out Cultural Amnesia in Digital Era” turut dihadiri wartawan senior Indramayu Iin Rohimin.
Selain Iin Rohimin, webinar pada Sabtu 30 Januari 2021 tersebut juga dihadiri budayawan Indramayu Supali Kasim.
Iin Rohimin menyampaikan pentingnya etika, moral, atau agama untuk meluruskan budaya-budaya tertentu.
Baca Juga: Yuk Cek Daerahmu! Peringatan Dini Cuaca Indonesia Hari Ini 31 Januari-1 Februari 2021
“Saat ada yang bilang tawuran adalah budaya Indramayu, saya tidak setuju, karena budaya tidak boleh bertabrakan dengan etika atau agama,” tuturnya.
Terkait budaya lokal Indramayu, Sekretaris Jenderal Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) itu menuturkan 8 upaya untuk menjaganya:
Sebagaimana dirangkum PikiranRakyat-Indramayu.com, berikut 8 upaya tersebut:
Baca Juga: Cek Daerahmu! Prakiraan Hujan Wilayah Jabodetabek Hari Ini 31 Januari-5 Februari 2021
1. Revitalisasi dan reaktualisasi warisan budaya Indramayu dari leluhur
2. Pelestarian warisan budaya Indramayu dari leluhur
3. Pengenalan budaya warisan leluhur terhadap kaum milenial
Baca Juga: Sule Blak-blakan Ungkap Alasan Mundur dari OVJ, Ngaku Mulai Lemah dan Gak Nyaman
4. Digitalisasi budaya warisan leluhur
5. Budaya warisan leluhur perlu bersifat adaptif terhadap perkembangan zaman
6. Menghapuskan dikotomi budaya
Baca Juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia Pagi Ini 31 Januari 2021, Pasien Baru Kembali Tembus Rekor!
7. Budaya harus sadar media
8. Media harus sadar budaya
Upaya di atas adalah untuk menjawab sejumlah tantangan yang menghadang budaya lokal di era digital.
Di antara tantangan tersebut adalah adanya pergeseran budaya, datangnya budaya asing, akulturasi budaya, perubahan zaman, dan lain sebagainya.***