Hati-hati Bagi yang Suka Begadang dan Kurang Tidur! Sejumlah Penyakit Ini Mengancam

19 April 2022, 23:57 WIB
Ilustrasi kurang tidur biasa akibatkan diabetes. /Warta Sidoarjo/

INDRAMAYUHITS – Ternyata kekurangan tidur berkepanjangan bisa memicu beragam masalah kesehatan.

Beberapa penelitan mengungkap kurang tidur yang terjadi berkepanjangan bisa memicu penurunan gairah seksual, depresi, hingga hipertensi.

Dilansir indramayu Hits dari PMJ, satu hal yang mungkin jarang disadari, kurang tidur berkepanjangan juga dapat memicu terjadinya diabetes tipe 2.

Baca Juga: Meski Single Big Bang ‘Still Life’ Booming, tapi Investor Malah Pergi, Ini Sebabnya

Diabetes secara umum terjadi ketika tubuh mengalami resistensi insulin. Kondisi ini menyebabkan glukosa darah tidak bisa masuk ke dalam sel.

Beberapa studi terdahulu telah mengindikasikan bahwa kurang tidur berkepanjangan bisa menyebabkan terjadinya resistensi insulin.

Namun, belum diketahui dengan jelas seperti apa mekanisme yang mendasarinya.

Baca Juga: Lebih dari 92% Warga Jawa Barat Telah Divaksinasi Covid-19

Penelitian terbaru berhasil menemukan benang merah antara kurang tidur dengan risiko diabetes. Studi terbaru yang dikepalai oleh University of Bristol ini menganalisis data dari UK Biobank.

"Peneliti telah menemukan bahwa mereka yang berusia di bawah 40 tahun memiliki risiko mengalami diabetes bila mereka mengidap insomnia," jelas ahli kesehatan tidur Steve Payne dari Sleep and Snooze, seperti dilansir dari laman Express, Senin 18 April 2022.

Adapun studi terbaru ini berfokus pada penilaian lima kebiasaan tidur, termasuk gejala insomnia, durasi tidur, rasa kantuk di siang hari, dan tidur siang.

Baca Juga: Tampil di Coachella, Aespa Pecahkan Rekor K-Pop Pertama di Festival Musik Terbesar AS

Hasil studi menunjukkan bahwa orang-orang yang kekurangan tidur memiliki kadar hemoglobin yang lebih tinggi dibandingkan orang-orang yang jarang mengalami kesulitan tidur.

"Apa yang menyebabkan keduanya berhubungan belum diketahui," ujarnya.

Meski begitu, para ahli berspekulasi bahwa kurang tidur mungkin berkaitan dengan metabolisme glukosa dan menyebabkan ketidakseimbangan hormonal. Keduanya lalu mempengaruhi kadar lapar dan nafsu makan.

Baca Juga: RA Kartini Mempelajari Islam Melalui Tafsir Alquran Pegon Karya KH Sholeh Darat

Salah satu hormon yang mungkin terpengaruh adalah hormon ghrelin atau hormon yang mengatur rasa lapar. Hormon lain yang juga terdampak akibat kurang tidur adalah hormon leptin, atau hormon yang mengatur rasa kenyang.

Kurang tidur diyakini bisa menyebabkan hormon ghrelin menjadi lebih tinggi dan hormon leptin menjadi lebih rendah. Kombinasi keduanya bisa memicu timbulnya kebiasaan makan tidak sehat yang berjuang pada kenaikan berat badan dan kegemukan.

Kegemukan atau memiliki berat badan berlebih merupakan salah satu faktor risiko utama dari diabetes tipe 2. Kegemukan diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2 hingga tujuh kali lipat.

Baca Juga: Jungkook Dipuji karena Terus Menunjukkan Cintanya pada ARMY Meski Lelah Pasca Rangkaian Konser Las Vegas

"Ada juga fakta sederhana di mana ketika kita lelah (karena kurang tidur) kebiasaan makan menjadi tidak teratur dan kurang sehat," tukasnya.***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler