2.574 Pesantren Sudah Menikmati Program OPOP Pemprov Jawa Barat

- 16 Desember 2021, 10:35 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum paparkan program OPOP
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum paparkan program OPOP /Ahmad asari/IndramayuHits

INDRAMAYUHITS - Program One Pesantren One Product (OPOP) Provinsi Jawa Barat sudah terealisasi 50 persen atau sebanyak 2.574 pesantren dari target 5000 hingga 2023.

Program tersebut bertujuan untuk mendorong pemberdayaan pesantren agar memiliki produk unggulan dan mandiri secara ekonomi.

Dikutip IndramayuHits.Com dari Antara, Wakil Gubernur (Wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum dalam keterangan persnya, Kamis, mengatakan, program OPOP menjadi salah satu upaya Pemda Provinsi Jabar dalam meningkatkan perekonomian secara adil dan merata, terutama pascapandemi COVID-19.
Menurutnya, peningkatan ekonomi pesantren dapat memberi dampak positif pada perekonomian masyarakat sekitar pesantren.

"Dalam rangka mewujudkan perkembangan ekonomi yang adil dan merata,  Pemprov Jabar melahirkan program-program, seperti desa wisata, OVOC (One Village One Company), BUMDes, dan program lain termasuk OPOP,” kata Wagub Uu saat menjadi pembicara dalam Webinar OPOP Tahun 2021 di Rumah Singgah Wakil Gubernur, Kota Tasikmalaya.

Dengan adanya kegiatan ekonomi di pesantren, menurut dia masyarakat di sekitar pesantren pun akan ikut merasakan dampaknya. Sehingga perputaran ekonomi tumbuh.

Program unggulan Jawa Barat ini juga memiliki payung hukum yang kuat melalui Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) yang memuat visi misi Pemda Provinsi Jabar Periode 2012-2023, dan Perda terkait anggaran setiap tahun.

Selain itu, payung hukum OPOP juga diperkuat oleh Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren. Dalam Perda tersebut, tercantum tiga kewajiban pemerintah terhadap pesantren, yakni pemberdayaan, penyuluhan, serta pembiayaan.

“Yang masuk kepada OPOP adalah tentang poin pemberdayaan. Jadi payung hukum dalam melaksanakan OPOP ini sangat luar biasa,” ucapnya.

 Uu berharap, 2.574 pesantren yang sudah tersentuh program OPOP dapat menjadi Pesantren Juara. “Yang dimaksud dengan Pesantren Juara adalah pesantren yang mandiri dalam bidang ekonomi, yang operasional dan kebutuhannya tidak bergantung pada zakat, infak dan sedekah,” katanya.

Semwntara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (DISKUK) Jabar Kusmana Hartadji menuturkan, target pesantren dalam program OPOP adalah 5.000 pesantren. Dengan demikian, capaian target OPOP sudah lebih dari 50 persen.

Halaman:

Editor: Ahmad Asari

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x