Lantik PWNU Jabar, Kiai Said: NU Harus Kaya dan Keren, Ini Penjelasannya

- 15 Desember 2021, 22:27 WIB
KH Said Aqil Siraj.
KH Said Aqil Siraj. /Instagram @saidaqilsiroj53

Pendidikan juga harus kita tekankan akhlaqul karimah seperti di pesantren, walaupun bukan pesantren.

“NU membangun masyarakat yang adil sejahtera dan makmur. Kita berjuang tidak boleh kendor, tidak boleh pantang mundur insyaallah pelan-pelan kita mencapai tujuan,” ujarnya.

Baca Juga: PWNU Jateng Minta Semua Jauhi Suuzon pada Para Calon Ketum PBNU, Demi Marwah NU

Dikatakan, ada dua kekayaan besar yang dimiliki oleh NU, yakni kekayaan (tarowat) ijtimaiyah dan kekayaan budaya.

Pertama, kekayaan sosial capital 108 juta warga NU. Itu adalah kekayaan yang tidak sembarangan, ormas lain tidak punya. Bila dikelola, akan menjadi kekuatan budaya peradaban bangsa dan rakyat Indonesia.

“Ada beberapa pihak merasa iri, tidak senang melihat kiai begitu-begitu saja kok masyarakat percaya bergantung bersandar,” kata dia.

Baca Juga: Blangkon Gus Miftah Dibeli Rp900 Juta Saat Lelang Konser Amal Muktamar NU, Ini Sosok Pembelinya

Padahal, sambungnya, sarjana bukan, justru sebalinya ndeso dan kolot, tapi dipercaya oleh masyarakat.

Lebih lanjut Kiai Said mengingatkan, tarowat ijtimaiyah ini harus ditingkatkan menjadi ruhuddin. Beragama bukan hanya papan nama, lebel formal, bukan hanya sorban gamis, tapi spirit agama harus dimantapkan di tengah-tengah masyarakat, terutama akhlaqul karimah.

“Islam bukan hanya akidah-syariah saya. Islam bukan teologis saja, tapi juga agama kemanusiaan dan akhlaqul karimah,” sambungnya.

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: dakwatuna.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah