Network
INDRAMAYUHITS – Jawa Barat merupakan provinsi yang banyak dilirik investor luar negeri. Selain karena faktor geografis dan demografis, juga karena Jabar rajin promosi investasi kepada pelaku usaha dari berbagai negara.
Promosi atau lobi-lobi langsung dengan para calon investor sangatlah penting, sehingga bisa mendengarkan keinginan dan harapan para investor secara langsung. Pun, dapat menjelaskan kepada mereka terhadap terbukanya peluang dan kenyamanan investasi yang mereka inginkan.
Karena alasan itulah, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sering melakukan kunjungan ke luar negeri, bertemu langsung relasi dan calon mitra investasi.
Meskipun butuh energi, namun hal itu harus dilakukan, mengingat perangkat Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak memiliki sumber daya manusia (SDM) khusus dengan kualifikasi bidang hubungan internasional.
Padahal, sesuai dengan perkembangan zaman, tenaga profesional bidang hubungan luar negeri sangatlah dibutuhkan. Saat ini bahkan menjadi tren, dalam rangka meningkatkan kerjasama internasional dengan negara-negara luar.
Mengingat pentingnya SDM tersebut, Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil mengaku pernah menyampaikan aspirasi kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk menaruh perwakilan diplomat untuk hubungan internasional di masing-masing provinsi, utamanya di Pemerintahan Jawa Barat.
“Saya pernah bilang ke Bu Menlu, tolong kami dikasih diplomat, pegawai Kemenlu tapi ngantornya ke Gedung Sate. Tapi tidak diiyakan. Akhirnya saya harus keliling dunia,” ujar Kang Emil saat diskusi luring dan daring Fisipol UGM, Kamis (2/12/2021) seperti dilansir Indramayu Hits dari website resmi UGM.
Tak asal keliling “jualan” investasi di Jawa Barat tanpa konsep dan detail apa yang ditawarkan. Kang Emil keliling dengan membawa buku khusus project investasi yang di dalamnya terdapat detail berbagai item termasuk harga yang ditawarkan dalam setiap project-nya.
Selain menyampaikan berbagai hal terkait tema politik, kesempatan itu juga dimanfaatkan Ridwan Kamil untuk menyampaikan berbagai Provinsi Jawa Barat di bawah kepemimpinannya, termasuk bidang investasi.
