Ridwan Kamil Bicara Soal Pilpres 2024: Allah yang Akan Menentukan

- 8 Oktober 2021, 18:24 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berbicara soal Pilpres 2024, dia menuturkan siap maju bila ada pintu terbuka.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berbicara soal Pilpres 2024, dia menuturkan siap maju bila ada pintu terbuka. /Antara/HO-Humas Pemprov Jabar

PR INDRMAYU - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil belakangan ini mengungkapkan hal mengejutkan.

Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa dia siap masuk bursa Pilpres 2024.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari berita Pikiran-Rakyat.com berjudul Ridwan Kamil Terus Terang Soal Pilpres 2024, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan AHY Tak Usah Malu-malu, pernyataan Ridwan Kamil yang siap maju di Pilpres 2021 itu disampaikan ketika hadir dalam Workshop Nasional DPP PAN di Bali, Selasa 5 Oktober 2021.

Dalam kesempatan tersebut, Ridwan Kamil mengungkapkan harapannya terkait calon presiden 2024 mendatang.

Ridwan Kamil berharap agar calon presiden 2024 berasal dari generasinya.

Baca Juga: Prediksi China vs Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada 8 Oktober 2021, H2H, Line Up, Skor Akhir

Pernyataan Ridwan Kamil tersebut terus mengalir sampai pada satu momen dia menyatakan siap maju pada Pilpres 2024 bila mendapat dukungan partai, termasuk PAN.

"Kalau ada pintu terbuka, misalkan dari Partai PAN, saya bismillah (maju)," kata Ridwan Kamil.

"Kira-kira begitu, tapi kalau tidak juga tidak masalah karena Allah yang akan menentukan," ucapnya.

Pengamat Politik Universitas Paramadina Akhmad Khoirul Umam menyebut, apa yang disampaikan Ridwan Kamil bukan kelakar untuk sekadar mencairkan suasana.

Menurut Umam, dalam konteks ini, Ridwan Kamil hendak melakukan investasi pada Pilpres 2024.

Baca Juga: Ridwan Kamil Klarifikasi: Tak Ada Klaster Covid-19 Selama PTM di Jawa Barat

Hal itu dilakukan sebagai respons rasional secara politik karena dia tidak memiliki kendaraan politik yang jelas.

Selain untuk investasi politik, sikap itu menjadi bagian dari strategi marketing politik Ridwan Kamil.

"ini juga menjadi bagian dari strategi marketing politik (Ridwan Kamil)," katanya kepada Pikiran Rakyat, Kamis 7 Oktober 2021.

Umam menilai, apa yang ditunjukkan Ridwan Kamil merupakan upaya menunjukkan sikap dan kesiapannya dari jauh-jauh hari. Dengan harapan, setidaknya parpol mempertimbangkan kapasitas dan peluangnya dalam bursa capres 2024.

"Itu juga bisa dipahami semacam itu," ujarnya.

Terlepas dari ini, Umam memberi catatan bahwa meski berani mempromosikan diri masuk bursa capres 2024, Ridwan Kamil masih perlu kerja keras. Sebab, basis pemilihnya ibarat produk yang tersegmentasi.

Baca Juga: Fasilitas Olahraga Outdoor di Jawa Barat Dibuka Kembali untuk Umum, Ini Pesan Ridwan Kamil

Pasar Ridwan Kamil adalah basis pemilih personal dan punya aspek kebudayaan khusus, dalam hal ini masyarakat Sunda.

Di tempat terpisah, Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro mengatakan, apa yang disampaikan Ridwan Kamil sebetulnya menandakan bahwa dia secara eksplisit siap maju pada Pilpres 2024.

Apa yang ditunjukkan Ridwan Kamil, kata dia, sama halnya dengan Ganjar Pranowo. Bahwa dengan sepak terjangnya yang sekarang, sebetulnya Gubernur Jawa Tengah itu secara eksplisit sudah menyatakan siap maju pada pilpres 2024.

"Ridwan Kamil lebih eksplisit, Ganjar Pranowo dengan sepak terjangnya itu juga eksplisit sebetulnya," ucapnya.

Akan tetapi, kata dia, hal berbeda ditunjukkan Khofifah Indar Parawansa dan Anies Baswedan. Keduanya lebih membiarkan orang lain mempromosikan mereka.

Baca Juga: Ridwan Kamil Bicara Soal Mural, Gubernur Jawa Barat Minta Artis Mural Tak Baper

Zuhro berpendapat menyongsong pilpres 2024, sebaiknya para politisi tidak perlu bersikap laiknya Jokowi pada 2014.

"Menurut saya memang tidak (perlu) malu-malu seperti Jokowi 2014 ketika ditanya, 'saya ramikir, ramikir'. Menyongsong 2024 itu tidak jadul. Tidak bertopeng, sesuai era new normal memang," ujarnya.

Bukan tanpa alasan, Zuhro berpendapat bahwa saat ini eranya sudah berbeda. Calon-calon presiden tahun 2024 nanti akan punya warna yang berbeda.

"Ini memang eranya bottom up yang sekarang, dimulai dari Jokowi itu sebetulnya ketika suksesi kepemimpinan nasional, melibatkan kepala daerah. Kan gitu. Sekarang semakin mengarah ke sana, selain dari ketum partai. Kalau dulu, didominasi elite-elite nasional. Sejak Jokowi, diterobos," tuturnya.

Saat hadir dalam diskusi bersama Forum Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat Media Network, 30 Agustus 2021, Ganjar Pranowo belum memberi sikap jelas soal pencalonan dia di pilpres 2024.

Baca Juga: Kabar Baik! Ridwan Kamil Sebut Wilayah Jawa Barat Sudah Tidak Ada Zona Merah

"Kalau soal copras-capres itu sudah jelas. Kita (kami) itu di PDI Perjuangan sudah jelas kok, hasil kongres PDI itu keputusan capres itu dari ketua umum," katanya.

Sikap yang sama juga ditunjukkan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY. Ketua Umum Partai Demokrat itu juga masih belum mau memberi sikap terang-terangan berkaitan dengan pilpres 2024.

Juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut, saat ini AHY dan partainya masih ingin fokus membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

"Demokrat jelas. Bagi kita (kami) masih terlalu dini berbicara pilpres 2024, masih panjang. Kami masih ingin membantu rakyat yang kesusahan akibat pandemi Covid-19," tuturnya.*** (Amir Faisol/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Irwan Suherman

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah