Pasar Ridwan Kamil adalah basis pemilih personal dan punya aspek kebudayaan khusus, dalam hal ini masyarakat Sunda.
Di tempat terpisah, Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro mengatakan, apa yang disampaikan Ridwan Kamil sebetulnya menandakan bahwa dia secara eksplisit siap maju pada Pilpres 2024.
Apa yang ditunjukkan Ridwan Kamil, kata dia, sama halnya dengan Ganjar Pranowo. Bahwa dengan sepak terjangnya yang sekarang, sebetulnya Gubernur Jawa Tengah itu secara eksplisit sudah menyatakan siap maju pada pilpres 2024.
"Ridwan Kamil lebih eksplisit, Ganjar Pranowo dengan sepak terjangnya itu juga eksplisit sebetulnya," ucapnya.
Akan tetapi, kata dia, hal berbeda ditunjukkan Khofifah Indar Parawansa dan Anies Baswedan. Keduanya lebih membiarkan orang lain mempromosikan mereka.
Baca Juga: Ridwan Kamil Bicara Soal Mural, Gubernur Jawa Barat Minta Artis Mural Tak Baper
Zuhro berpendapat menyongsong pilpres 2024, sebaiknya para politisi tidak perlu bersikap laiknya Jokowi pada 2014.
"Menurut saya memang tidak (perlu) malu-malu seperti Jokowi 2014 ketika ditanya, 'saya ramikir, ramikir'. Menyongsong 2024 itu tidak jadul. Tidak bertopeng, sesuai era new normal memang," ujarnya.
Bukan tanpa alasan, Zuhro berpendapat bahwa saat ini eranya sudah berbeda. Calon-calon presiden tahun 2024 nanti akan punya warna yang berbeda.
"Ini memang eranya bottom up yang sekarang, dimulai dari Jokowi itu sebetulnya ketika suksesi kepemimpinan nasional, melibatkan kepala daerah. Kan gitu. Sekarang semakin mengarah ke sana, selain dari ketum partai. Kalau dulu, didominasi elite-elite nasional. Sejak Jokowi, diterobos," tuturnya.