INDRAMAYUHITS -- Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan kotanya tidak cocok menjadi metropolitan.
Alasannya, orang datang ke Kota Bogor untuk berwisata, beristirahat di tempat yang sejuk dan nyaman, bukan di tempat yang hiruk-pikuk.
"Tiap daerah itu kan punya karakter masing-masing yang berbeda, datang ke Bogor orang itu ingin berwisata, ingin beristirahat, sejuk dan nyaman," ucapnya di hadapan Forum Pimred PRMN dalam acara bertajuk Klarifikasi, Jumat, 18 Februari 2022.
Dari pada menjadi kota metropolitan, Bima Arya ingin agar Kota Bogor menjadi kota keluarga yang religius.
Karena itu menurutnya Kota Bogor perlu dipertahankan sebagai kota yang layak dan nyaman untuk ditinggali.
Dengan begitu setiap pendatang akan merasakan Bogor sebagai kota yang terasa sejuk dan nyaman.
Baca Juga: Adu Gengsi Tim Terbaik Jawa Timur Persebaya vs Arema FC, Link Nonton Live Streaming Ada di Sini
"Bogor akan selamanya, kita akan menjadi kota di dalam taman," papar Bima Arya menggambarkan visi kotanya.
Merealisasikan konsep tersebut, Bima Arya mengatakan pihaknya banyak membangun ruang terbuka untuk publik, taman dalam usaha mewujudkan Kota Bogor sebagai kota yang nyaman dan tenang.
Demikian pun konsep kegiatan dan aktivitas di Kota Bogor. Menurutnya harus sesuai dengan karakter Kota Bogor yang memertahankan kearifan lokal yang dibalut keindahan serta kesejukan alam.
Baca Juga: Prediksi Skor, Head to Head, Line Up Arema FC vs Persebaya, Singo Edan Ancam Kelemahan Bajul Ijo
"Hanya 60 kilometer kurang dari Jakarta, dari panas langsung terasa sejuk ketika memasuki Kota Bogor. Kita pertahankan dan selalu kita jaga," tandasnya.
Saat ini Bima Arya menduduki kursi Walikota Bogor pada periode kedua. Bima dianggap berhasil menggusur kesemrawutan kota sehingga kini Kota Bogor menjadi lebih tenang, menentramkan, dan bebas dari kemacetan.
Sebelumnya Kota Bogor dikenal sebagai kota Angkot dan kerap terjadi kemacetan di sejumlah tempat di dalam kota.
Bima Arya mengonversikan ribuan Angkot menjadi angkutan bus kota yang dikelola oleh badan hukum.
Dengan cara itu selain membebaskan kotanya dari kemacetan dan kesemrawutan, Bima Arya juga mendongkrak taraf hidup para sopir Angkot. ***