Wah, Kasus Pembunuhan Subang Ada Indikasi Keterlibatan Orang Berstatus Pejabat

20 Februari 2022, 16:23 WIB
Tempat kejadian perkara kasus pembunuhan Subang. Denny Darko sampai mengundang 4 orang yang terdiri dari dua lelaki dan dua perempuan untuk mencoba menelusuri kasus pembunuhan Subang. /YouTube Ryzan Akaleza

INDRAMAYUHITS - Polisi belum dapat mengungkap siapa pelaku dalam kasus pembunuhan di Subang yang menyita perhatian publik.

Betapa tidak, kasus itu melibatkan seorang ibu dan anak gadisnya sebagai korban.

Dari kasus yang ramai disebut sebagai Pembunuhan Subang itu mencuat berbagai dugaan. Sejak adanya orang ketiga, dan kini diduga melibatkan seseorang yang memiliki jabatan.

Baca Juga: Persib Alami Nasib Begini Kalau Bali United Kalahkan PSIS Semarang Nanti Malam

Hingga saat ini kabar-kabar terkait Pembunuhan Subang masih menjadi perhatian kalangan yang gemar pemberitaan melalui fasilitas telepon genggam.

Dikutip indramayu.pikiran-rakyat.com dari berita portalmajalengka.pikiran-rakyat.com berjudul "Siapa Pembunuh Ibu dan Anak di Subang? Pelaku Diduga Melibatkan Orang yang Memiliki Jabatan," Pelaku diduga melibatkan orang yang memiliki jabatan, menurut Anjas di Thailand.

Pembunuh Subang ditangkap tidak lama lagi, setelah polisi berhasil mengungkap misteri pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Baca Juga: Panji Temukan Ular Naga Bukan Hanya Mitos, Kenyataannya Benar Ada

Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana optimistis dalam waktu dekat kasus pembunuhan Subang bisa terselesaikan.

Polisi, kata jenderal bintang dua itu, segera mengungkap pelaku dan motif di balik pembunuhan tersebut.

"Sudah ada titik terangnya," kata Irjen Suntana.

Baca Juga: Liang Lahat, Kain Kafan dan Keranda Mayat untuk Dorce Gamalama Sudah Disiapkan 6 Tahun Lalu

Analisis Anjas menyebutkan, kasus Subang berhubungan dengan banyak hal yang efeknya bersifat domino.

Menurut dia, jika kasus Subang terungkap, akan terungkap juga kasus-kasus lain yang kemungkinan diduga akan melibatkan orang-orang yang memiliki jabatan.

"Dengan tetap menjunjung tinggi azas praduga tak bersalah," kata Anjas.

Baca Juga: 5 Kesalahan Merawat Aglonema, Nomor 3 Butuh Ketelitian dan Kejelian

Dalam video berjudul KASUS SUBANG SIAP DILIMPAHKAN DENGAN NAMA TSK INI ?? yang tayang di kanal YouTube Anjas di Thailand, Jumat, 18 Februari 2022,

Anjas mengungkapkan beberapa kejanggalan dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Di antaranya, tentang saksi yang berubah-ubah keterangannya.

Baca Juga: Persib Puas, Marc Klok Tak Pernah Tergusur dari Starting Eleven

Kemudian, aksi yang sempat membawa Toyota Yaris -yaitu kendaraan pribadi Amel- tidak langsung ke kantor polisi, hingga isu nasi goreng di TKP.

"Sepertinya ada konsekuensi yang harus dibayar dan sepertinya akan menjadi efek domino," ucapnya.

Selain itu, hal lain yang menjadi pertanyaan Anjas adalah sikap penyidik terhadap dua kali hasil autopsi jenazah Tuti Suhartini dan Amel.

Baca Juga: Zodiak PISCES Hari Ini 20 Februari 2022 : Jangan Sama dengan Pasangan Terus

Anjas menyebutkan bahwa polisi mau memberikan data hasil autopsi pertama seperti apa saja.

Akan tetapi, di autopsi kedua, penyidik tidak menyampaikan apa hasil revisi dan juga tambahan yang dilakukan dr Sumy Hastry.

Polisi Janji Segera Ungkap

Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana menegaskan, Direktur Reskrim Polda Jabar sudah melaporkan perkembangan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Menurut dia, tim masih bekerja maksimal di lapangan untuk mengumpulkan informasi, keterangan, dan barang bukti.

Menurutnya, untuk mengungkap kasus ini polisi menggandeng sejumlah ahli dan perkembangannya sudah ke arah positif.

"Kami terus berupaya agar kasus pembunuhan ini segera terungkap," ujarnya.

Warga juga diminta untuk tidak menerka-nerka atau beropini terkait dugaan pembunuhan pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Suntana pun memastikan bahwa dalam penyelidikan kasus ini pihaknya bekerja profesional.

"Untuk mengungkap siapa pelaku utamanya dan apa motifnya melakukan pembunuhan terhadap ibu dan anak tersebut," katanya.

Dia meminta warga bersabar dan jangan mudah percaya terhadap informasi-informasi di media sosial yang belum tentu kebenarannya.*** (Muhammad Ayus/portalmajalengka.pikiran-rakyat.com)

Editor: Wardoyo Kartorejo

Tags

Terkini

Terpopuler