PR INDRAMAYU - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membagikan salah satu program unggulan untuk generasi muda Provinsi Jawa Barat.
Adalah Petani Milenial, program yang dicanangkan oleh Ridwan Kamil beberapa waktu lalu.
Melalui unggahan pada akun Instagram miliknya, Ridwan Kamil membagikan perkembangan terkait Petani Milenial.
Baca Juga: Belum Sah Jadi Suami Istri, Rizky Billar dan Lesti Kejora Sudah Dimintai Cucu Kembar
Dia mengaatkan bahwa program yang dirilis beberapa bulan ke belakang merupakan ekonomi baru generasi muda Jawa Barat.
“EKONOMI BARU GENERASI MUDA JAWA BARAT,” tulis Ridwan Kamil, seperti dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari unggahan yang diposting @ridwankamil pada 26 Mei 2021.
Dia menerangkan bahwa pertanian infus yang dilakukan sedang masa panen.
Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Akan Gelar Pernikahan dalam Dua Sesi hingga Undang Leslar Lover
Bahkan menurutnya, sebagian dari hasilnya diekspor ke Singapura.
“3 bulan lalu, pertanian infus ini dimulai sekarang panen luar biasa dan sebagian ekspor ke Singapura,” tulis Ridwan Kamil.
Orang nomor satu di Jawa Barat itu juga menerangkan bahwa air maupun pupuk cair dialirkan sesuai jadwal.
Baca Juga: Loki: Tom Hiddlestone Jelaskan Konsep Waktu Menurut TVA, Tayang 9 Juni Mendatang!
Selain itu, air dan pupuk cair itu dikatakan olehnya diatur menggunakkan ponsel dan komputer.
“Air dan pupuk cair diteteskan sesuai jadwal dan diatur via hape dan komputer melalui IOT,” tulisnya menerangkan.
Dia juga menyebut bahwa, Petani Milenial perlahan jadi solusi bagi generasi muda.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis 27 Mei 2021, Aries Jangan Ambil Keputusan Penting, Gemini Hilangkan Stres!
Sehingga menurutnya, di masa depan, Indonesia memiliki ketahanan pangan dan kesejahteraan yang menjanjikan.
“Petani Milenial perlahan menjadi solusi untuk generasi muda Indonesia di masa depan agar Indonesia punya ketahanan pangan dan kesejahteraan yang menjanjikan,” tulis Ridwan Kamil.
Dia juga membeberkan semangat yang dimiliki Petani Milenial.
“Petani Milenial punya semangat : “Tinggal di desa (jauh dari pandemi), rejeki kota dan bisnis mendunia (karena digital & 4.0),” tulisnya menerangkan.***