Kemenhub Kantongi Fakta Baru Terkait Kecelakaan Bus Pariwisata Sri Padma Kencana di Wado Sumedang

12 Maret 2021, 15:04 WIB
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menjelaskan bahwa, pihaknya menemukan beberapa fakta yang ditemukan bersama pihak kepolisian di Wado, Sumedang. /Antara/Raisan Al Farisi

PR INDRAMAYU – Kejadian nahas terjadi pada Rabu, 10 Maret 2021 malam WIB, kejadian nahas terjadi usai bus pariwisata Sri Padma Kencana yang mengangkut rombongan SMPIT Al-Muawwanah Cisalak, Subang, mengalami kecelakaan di Tanjakan Cae, kecamatan Wado, Sumedang.

Bus pariwisata Sri Padma Kencana yang membawa rombongan SMPIT Al-Muawwanah Cisalak, Subang itu terjun ke jurang yang cukup dalam.

Dalam kejadian nahas tersebut, bus pariwisata Sri Padma Kencana yang membawa rombongan SMPIT Al-Muawwanah Cisalak, Subang itu berisi para siswa, orangtua, dan guru.

Baca Juga: Kahiyang Beri Respon Begini pada Wanita yang Ngaku Kantongi Restu, 'Mas Kaesang Bapak Setuju dengan Saya'

Peristiwa tersebut dilaporkan menjadi salah satu kecelakaan terbesar transportasi darat pada tahun 2021.

Adapun jumlah korban dalam peristiwa tersebut sebanyak 29 orang yang tewas pasca berhasil dievakuasi.

Sementara itu, menanggapi kecelakaan nahas yang terjadi di kecamatan Wado, Sumedang tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi menjelaskan bahwa, pihaknya menemukan beberapa fakta yang ditemukan bersama pihak kepolisian di lokasi kejadian.

Baca Juga: Layanan Pos Vaksinasi dengan Sistem Drive Thru Covid-19 untuk Lansia Mulai Dibuka di Cengkareng

"Bus ini telat melakukan uji KIR. Bus pariwisata Sri Padma Kencana ini juga ternyata belum mengajukan izin dalam sistem perizinan angkutan umum dan multimoda yang ada di Ditjen Perhubungan Darat,” kata Budi Setiyadi pada wartawan, Jumat, 12 Maret 2021.

“Bahkan bus ini juga tak ada izin usaha pariwisatanya ya," kata dia menambahkan, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari PMJ News.

Selain itu, Budi Setiyadi juga menyebut, uji KIR tersebut seharusnya sudah wajib dilakukan setiap pelaku usaha yang bergerak di bidang transportasi.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-78, Wapres Maruf Amin Gelar Dzikir Bersama Keluarga

Budi Setiyadi juga menilai bahwa selama ini pengusaha hanya melihat aspek bisnis semata.

"Pengusaha ini hanya melihat aspek bisnisnya saja. Sedangkan aspek lain seperti keselamatan tidak diperhatikan," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengimbau para pengusaha yang bergerak di bidang transportasi melakukan pembinaan, edukasi, dan juga diskusi bagi semua pihak.

Baca Juga: Sempat Merasa Sedih karena Kasus Video Syur, Gisel Akhirnya Ungkap Syukur: Aku Paling Bersyukur!

Budi Setiyadi juga berharap bahwa nantinya para pengusaha yang bergerak di bidang transportasi benar-benar menyiapkan kendaraan yang mementingkan aspek keselamatan, tidak hanya tampilan bus semata.

"Jadi memang harus dua pihak, untuk masyarakat juga diharapkan jangan hanya melihat aspek murahnya saja, tapi juga kondisi perusahaannya, apakah bagus atau tidak,” katanya.

“Begitu pun kendaraannya, jangan gampang memilih kendaraan yang menawarkan harga murah," ujar Budi Setiyadi mengakhiri.***

Editor: Irwan Suherman

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler