Soal Prinsip Hidup Pemimpin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil: Good Data Good Decision

25 Februari 2021, 09:16 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berbagi prinsip hidup sebagai pemimpin yakni Good Data Good Decision, Bad Data Bad Decision, dsb. /Humas Pemprov Jabar

PR INDRAMAYU – Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, menuturkan prinsip hidup sebagai pemimpin dan menyinggung istilah Good Data Good Decision.

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, terdapat kaitan antara istilah Good Data Good Decision dengan prinsip hidupnya sebagai pemimpin.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan kaitan istilah Good Data Good Decision dan prinsip hidupnya sebagai pemimpin dalam rangka menyikapi hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Tengah Pekan, Kamis 25 Februari 2021: Cancer, Jaga Kesehatan Ya

Ridwan Kamil menyampaikan hal itu dalam webinar INDIKATOR "Rilis Survei Nasional: Siapa Enggan Divaksin? Tantangan dan Problem Vaksinasi COVID-19" beberapa waktu yang lalu.

Dalam webinar tersebut, Ridwan Kamil mengusulkan untuk memaksimalkan penggunaan gedung olahraga dan bulu tangkis untuk mengadakan vaksinasi massal Covid-19 di Jabar.

Salah satu hasil survei lembaga tersebut adalah mengenai kepercayaan masyarakat terhadap vaksin apabila vaksin itu halal.

Baca Juga: Ingin Punya Kulit Yang Bersih dan Sehat? Sebaiknya Hindari 8 Jenis Makanan dan Minuman ini

"Saya akan tingkatkan peran-peran ulama untuk memberikan fatwa-fatwa penguatan terhadap vaksin," ujar pria 49 tahun tersebut dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman jabarprov.go.id.

Temuan lain dalam survei tersebut adalah 53,3 persen percaya efektivitas vaksin Covid-19, 49,9 persen sangat khawatir terhadap validitas informasi vaksin tersebut.

Mayoritas kelompok yang bersedia divaksin tidak bersedia jika harus membayar (70 persen), sementara itu 23,7 persennya bersedia meskipun harus membayar.

Baca Juga: DATA TERBARU Kasus Covid-19 di Indonesia, Total Kasus Aktif 158.162 Pasien

Hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia juga menyatakan 15,8 persen sangat bersedia divaksin, 39,1 persen cukup bersedia, 32,1 kurang bersedia, 8,9 persen tidak bersedia, dan 4,2 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Dalam menyikapi hasil survei tersebut, Ridwan Kamil menyatakan akan menggunakannya sebagai data untuk dianalisis.

Menurutnya, data survei tersebut adalah penting bagi dirinya dalam meramu sebuah keputusan agar tepat sasaran.

Baca Juga: Prakiraan Hujan Indonesia 25-26 Februari 2021: Sumsel dan Lampung Berpotensi Hujan Lebat

“Prinsip hidup saya sebagai pemimpin, Good Data Good Decision, Bad Data Bad Decision, No Data No Decision. Data penting sekali bagi saya dalam memutuskan sebuah keputusan," ucapnya. 

Dalam webinar tersebut, Ridwan Kamil juga menyampaikan tantangan Jabar dalam pemberian vaksin adalah infrastruktur.

Jabar tercatat hanya memiliki 1.094 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) terlatih dalam program vaksinasi untuk jumlah penduduk di 27 kabupaten/kota dan 5.312 desa.

Baca Juga: Data Terbaru Covid-19 Kota Bandung Hari Ini 24 Februari 2021, Positif Aktif Sentuh 1.049 Orang

"Saya sudah hitung ketidakcukupan infrastruktur yang menjadi ancaman. Oleh karena itu ada tiga (solusi) di Jabar yang saya usulkan, tapi belum dilaksanakan,” tutur Ridwan Kamil.

“Satu, disuntik di puskesmas itu sangat terbatas, maka saya usulkan, kalau vaksin tersedia, Jabar akan memaksimalkan gedung olah raga, gedung bulu tangkis,dan lain-lain untuk memaksimalkan vaksinasi massal, seperti di Sabuga (Kota Bandung)," ujarnya melanjutkan.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Jabarprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler