PR INDRAMAYU – dr. Tirta memohon kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, agar menindak Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, terkait kegiatan ulang tahun yang diduga digelar olehnya.
Terkait permohonan kepada Ridwan Kamil untuk menindak Wali Kota Bekasi, dr. Tirta menyinggung perlunya memberi contoh adil kepada masyarakat
dr. Tirta menyampaikan permohonan kepada Ridwan Kamil untuk menindak Wali Kota Bekasi tersebut melalui akun Instagramnya, @dr.tirta.
Diduga Wali Kota Bekasi tersebut mengadakan pesta ulang tahun di Cisarua, Kabupaten Bogor, pada 3 Februari 2021.
Namun kabar tersebut dibantah oleh Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Sekretaris Daerah (Kabag Humas Sekda) Kota Bekasi, Sajekti Rubiah.
“Pak Wali tidak mengundang para pemangku jabatan, namun murni inisiatif pemangku jabatan,” ujar Sajekti sebagaimana diberitakan isubogor.pikiran-rakyat.com dalam artikel Peta Ulang Tahun Wali Kota Bekasi di Puncak Dibubarkan, Pemkot Bekasi Minta Maaf.
Sajekti Rubiah menyatakan Wali Kota Bekasi kala itu menyampaikan sedikit arahan dalam pertemuan singkat yang santai.
Pengarahan yang dilanjut acara ramah tamah itu adalah terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah Kota Bekasi.
Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri Selasa 16 Februari 2021 : Gawat! Dewa akan Dibunuh oleh Kevin
Menurut Sajekti, kegiatan itu tetap mematuhi protokol kesehatan, bersifat internal Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, dan berakhir pada pukul 21.00 WIB di hari tersebut.
Adapun datangnya camat, Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) dan Komando Rayon Militer (Danramil), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat baru tiba pada pukul 21.20 WIB.
Menanggapi peristiwa tersebut, dr. Tirta melalui akun Instagramnya memohon agar Wali Kota Bekasi tersebut ditindak.
“Mohon Pak Ridwan Kamil, minta tolong Wali Kota Bekasi ditindak,” tutur dr. Tirta dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari akun Instagram @dr.tirta.
“Agar menjadi contoh adil bagi warga. Nggak sekadar teguran, (tapi) sanksi tentunya,” ujar dr. Tirta melanjutkan.
Tirta mengaku salut kepada camat dan pejabat setempat yang melakukan penindakan terhadap kegiatan tersebut.
“Warga biasa kalau bikin party dibubarin, nggak jarang disanksi, dirazia, (diberlakukan) jam malam pula,” tutur dr. Tirta.
Terkait kegiatan pesta, dr. Tirta juga menyatakan adanya razia terhadap tindakan serupa di sejumlah tempat di Bekasi.***