PR INDRAMAYU – Setelah bisnis chip dan ponsel pintar, kini Amerika Serikat (AS) juga menekan lini bisnis komputasi awan milik Huawei.
Dilansir PirikanRakyat-Indramayu.com dari wartaekonomi.co.id dan Straits Times, pejabat AS telah melobi para anggota parlemen dan pemimpin industri Eropa untuk menggunakan teknologi perusahaan Barat,
Sekaligus menghindari Huawei dalam membangun pusat data dan infrastruktur komputasi awan pada Jumat, 16 Oktober 2020.
Baca Juga: Muncul Nama Kandidat Pengganti Valentino Rossi Untuk Memenangkan Musim Balap MotorGP Aragon 2020
Dalam kunjungannya ke Eropa pekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan, Keith Krach mendesak Eropa meninggalkan peralatan Huawei.
"Komputasi awan sangat penting, baik di layanan cloud atau pusat data itu sendiri. Ini masalah besar," ujar Krach.
Diketahui, Krach bertemu dengan sejumlah eksekutif operator telekomunikasi Eropa, seperti Deutsche Telekom dan MasMovil dari Spanyol.
Baca Juga: Ciptakan Pembelajaran Online Berkualitas, Butuh Kolaborasi Guru, Murid Hingga Ahli Teknologi
Dia juga mengatakan, "pertimbangkanlah larangan ini sebagai perpanjangan dari larangan 5G,".