Hal ini bukan sikap umum yang ditunjukkan oleh seorang pemimpin tertinggi di Korea, dengan isi pidato Kim Jong Un diwarnai air mata yang menitik di wajahnya.
Momen tersebut menjadi salah satu waktu yang sangat beda, mengingat Kim Jong Un merupakan seorang ‘pemimpin bertangan besi’ yang tidak segan mengeksekusi mati rakyatnya, pejabat tinggi negara, bahkan kerabatnya yang melakukan kesalahan besar.***