Puan menambahkan, para pemangku kebijakan perlu memobilisasi kemitraan global dalam pengurangan emisi. Selain itu juga untuk mengejar ekonomi hijau dalam pemulihan global pasca-pandemi.
“Kita pun perlu memastikan partisipasi aktif dan kepemimpinan perempuan dalam semua proses pemulihan. Perempuan sudah menjadi garda terdepan dalam perjuangan kita melawan pandemi,” ungkap Puan.
Ketua Majelis Sidang IPU ke-144 itu menyinggung soal 70 persen tenaga kesehatan di masa pandemi Covid-19 yang adalah perempuan. Oleh karenanya, Puan meyakini kepemimpinan perempuan akan membuat dunia lebih tangguh dalam pemulihan pandemi Covid-19.
“Partisipasi perempuan akan mempercepat proses pemulihan dan menciptakan dunia yang lebih setara,” ucapnya.
Puan juga meminta seluruh ketua parlemen wanita dunia mendorong peningkatan kesempatan perempuan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan di setiap negara.
“Perempuan harus memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai posisi puncak di parlemen, pemerintah, dan lembaga publik lainnya,” tegas Puan.
Lebih lanjut, Puan menggarisbawahi pentingnya perdamaian di setiap sektor kehidupan. Puan menyatakan, perdamaian merupakan elemen penting dalam proses pemulihan pandemi Covid-19.
“Tidak ada pembangunan tanpa perdamaian, dan tidak ada perdamaian tanpa pembangunan,” katanya.
“Ketika ketegangan geopolitik meningkat, parlemen diharapkan menyebarkan ‘budaya damai dan toleransi’ melalui dialog dan diplomasi,” sambung Puan.