Eks Pejabat Afghanistan dan Para Pengungsi Menyesal Berada di Turki, untuk Dapat Makanan Saja Susah

- 23 Desember 2021, 02:24 WIB
Ilustrasi pengungsi perempuan Afghanistan.
Ilustrasi pengungsi perempuan Afghanistan. /Antaranews

Baca Juga: KH Achmad Chalwani Ingatkan Pentingnya Puji-pujian Sebelum Shalat Berjamaah, Ini Rujukan Ayatnya

Meskipun mengunjungi Inggris dua kali selama masa jabatannya di pemerintahan Afghanistan, dia mengatakan, permohonan suakanya ke negara itu tidak dijawab tiga kali.

Hal yang sama terjadi untuk aplikasi kewarganegaraan ke Jerman, Prancis, Italia, Kanada, dan negara lain. “Kami sekarang makan makanan pokok yang murah,” katanya.

Ia memiliki rumah besar di Afghanistan. Semua kemewahan. Tapi datang ke Turki tanpa apa-apa.

Baca Juga: Chord Gitar Dan Lirik Lagu Ibu Dari Iwan Fals

Taliban membekukan rekening bank. Pihaknya berada di garis depan, membela hak asasi manusia dan hak perempuan di Afghanistan, dan sekarang komunitas internasional mengabaikannya.

Direktur asosiasi divisi hak-hak perempuan di Human Rights Watch, Heather Barr menyampaikan kesulitan yang dihadapi oleh politisi dan juru kampanye perempuan yang telah melarikan diri dari Afghanistan.

Dikatakan, jumlah orang yang merasa tidak punya pilihan selain melarikan diri dari Afghanistan jauh lebih besar daripada yang bersedia dimukimkan oleh negara mana pun.

Baca Juga: Anda Risau dan Galau? Baca Do'a ini

Situasi mereka sangat genting, karena tidak memiliki kemampuan untuk bermukim kembali (di Turki) secara permanen.

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah