Eks Pejabat Afghanistan dan Para Pengungsi Menyesal Berada di Turki, untuk Dapat Makanan Saja Susah

- 23 Desember 2021, 02:24 WIB
Ilustrasi pengungsi perempuan Afghanistan.
Ilustrasi pengungsi perempuan Afghanistan. /Antaranews

Politisi berusia 56 tahun itu telah berada di Turki selama empat bulan, tetapi tidak dapat mengakses dukungan keuangan, meninggalkan keluarganya, termasuk seorang putri cacat parah yang hanya bisa duduk di rumah.

Berbicara atas nama 35 politisi perempuan Afghanistan, termasuk menteri dan wakil menteri, dia menyampaikan bahwa mereka tidak mendapat dukungan dari pemerintah Turki.

Baca Juga: Ada Ledakan di PLTN Iran, Apakah Ulah Isael?

Tidak ada dukungan kesejahteraan bagi para imigran. Tidak ada dukungan medis, tidak ada pendidikan, tidak ada dukungan keuangan.

“Saya memiliki tiga anak perempuan. Mereka tidak bisa sekolah karena biaya pendidikannya terlalu tinggi,” sambungnya.

Apa yang ia dan perempuan lainnya alami benar-benar menantang. Ia tidak pernah menangis selama tiga atau empat tahun, sekarang menangis setiap hari, karena tidak memiliki masa depan.

Baca Juga: Respons Ancaman, Komandan Militer Iran Bersumpah Habisi Israel bila Berani Menyerang

Mantan menteri itu mengatakan, ketidakpastian situasi mereka diperburuk oleh kurangnya kejelasan atas hak mereka untuk tetap berada di Turki.

Dia menambahkan, bersama mantan rekannya hanya diberikan visa enam bulan sementara, dan mereka tidak yakin apakah akan dapat memperbaruinya.

Politisi anonim itu mengatakan, mereka merasa ditinggalkan oleh Barat, setelah beberapa permohonan suaka diabaikan.

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah