Network
PR INDRAMAYU - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dilaporkan akan melakukan penyelidikan konflik Israel-Palestina.
Pada Kamis, 27 Mei 2021, PBB telah sepakat untuk membuat penyelidikan atas dugaan kejahatan perang selama konflik Israel-Palestina berlangsung.
Seperti diketahui, konflik Israel-Palestina berlangsung selama 11 hari sebelum akhirnya gencatan senjata.
Baca Juga: Terawang Isu Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus, Denny Darko: Tidak Bisa Berkata-kata Lagi
Selama konflik Israel-Palestina berlangsung, banyak korban yang berjatuhan, bahkan sebanyak 270 warga Palestina meninggal dunia.
Penyelidikan independen dilaporkan memiliki mandat luas untuk menyelidiki dugaan pelanggaran selama konflik berlangsung.
Sementara itu, Komisaris PBB untuk Hak Asasi Manusia, Michelle Bachelet, mengatakan kepada dewan bahwa serangan mematikan yang telah dilakukan oleh Israel mungkin kejahatan perang.
Baca Juga: BPOM Cabut Izin Edar 2 Obat Herbal Covid-19 Asal China, Kandungannya Ancam Keselamatan Tubuh
Kesepakatan terkait penyelidikan oleh PBB di tolak mentah-mentah.
Israel menolak usulan resolusi tersebut yang diadopsi oleh forum Jenewa.
Selain itu, tidak ingin melakukan kerja sama atas penyelidikan tersebut.
“Keputusan memalukan hari ini adalah contoh lain dari obsesi anti-Israel Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang terang-terangan,” kata Benjamin Netanyahu, dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara
Pada forum Jenewa, Perdana Menteri Israel itu menuduh forum itu menutupi organisasi teroris.
Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan pasukannya bertindak sesuai dengan hukum internasional.
Baca Juga: Ayu Ting Ting Dituding Sebagai Artis Pelit, Ayah Abdul Rozak Beri Tanggapan: Kenyataannya Enggak!
Israel menyerang Palestina dilaporkan untuk membela warga negaranya dari tembakkan roket Hamas.
Namun, juru bicara Hamas mengatakan bahwa hal itu sebagai perlawanan yang sah.
Juru bicara Hamas juga mengatakan bahwa hal itu dilakukan untuk menghukum tindakan Israel yang semena-mena terhadap Palestina.***
