PR INDRAMAYU - Pembangunan masjid terapung yang terbengkalai, Pemerintah Kota Pariaman di Sumatera Barat meminta dukungan pendanaan dari Uni Emirate Arab (UEA).
Kondisi masjid terapung saat ini memprihatinkan karena sudah dua tahun jalan ditempat.
Selain terkendala anggaran, diperparah dengan pandemi Covid-19.
Baca Juga: Link Nonton The Falcon and the Winter Soldier Episode 4 Sub Indo, Mengungkap Rahasia Sharon Carter
Setelah dua tahun, hanya tampak pembangunan tiang penyangganya saja.
Pemko Pariaman menyampaikan permintaan ini saat mengunjungi Duta Besar UEA untuk Republik Indonesia dan ASEAN di Jakarta, Kamis, 8 April 2021.
Alasan Pemkot Pariaman meminta bantuan ke UAE seperti yang dikatakan oleh Wali Kota Pariaman Genius Umar karena sebagian besar masyarakatnya beragama Islam.
Selain itu, Pariaman juga memiliki sejarah pengembangan Islam di Sumatera Barat.
"Kami memiliki program unggulan yaitu pembangunan masjid terapung yang saat ini tersendat karena tidak ada anggaran," ujarnya dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari antaranews.com, Jumat, 9 April 2021.
Tak hanya itu dengan adanya masjid terapung, impian Pariaman untuk memperkuat wisata halal semakin terwujud.
Tak hanya meminta bantuan pendanaan, Pemko Pariaman juga melakukan hal lainnya dengan UEA.
Hal lainnya yang dimaksud yakni mengajak kerja sama terkait sosial budaya di Pariaman.
"Kami juga sedang menjajal kerjasama wisata dengan UEA sekaligus memperkenalkan sosial budaya yang ada di Kota Pariaman," ujar Walikota Pariaman.
Baca Juga: BMKG Peringatkan 4 Provinsi untuk Waspada, Intensitas Siklon Tropis Seroja Meningkat
Termasuk peluang investasi dan pengembangan dunia pendidikan Islam di Pariaman.
Sebelum meminta dukungan dari UEA, Pemerintah Pariaman sudah berupaya keras agar pembangunan masjid terapung dapat rampung.
Termasuk menyiapkan tiga alternatif terkait pendanaan masjid terapung.
Baca Juga: Kode Redeem FF Free Fire 9 April 2021, Tukarkan Segera dan Dapatkan Booyah
Yang pertama dengan menjadikan masjid terapung masuk dalam kawasan pengembangan waterfront city.
Kedua dengan mengunjungi Duta Besar Timur Tengah di Jakarta untuk menanyakan peluang bantuan.
Dan yang ketiga melanjutkan pembangunan menggunakan APBD Pariaman.***