Cari Asal-usul Wabah Corona, WHO Beri Saran Agar Tiongkok Teliti Gua-gua Kelelawar

- 5 Februari 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi Virus corona, mencari asal-usul Covid-19 di Wuhan.
Ilustrasi Virus corona, mencari asal-usul Covid-19 di Wuhan. /Pixabay/Gerd Altmann

PR INDRAMAYU - Seorang anggota tim peneliti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diberi tugas untuk mencari petunjuk asal-usul Covid-19 di Kota Wuhan, Tiongkok.

Dirinya mengatakan perlu adanya pelacakan elemen genetik virus di gua-gua kelelawar.

Ahli zoologi dan penyakit hewan, Peter Daszak mengatakan bahwa tim di Wuhan telah menerima informasi baru soal virus tersebut pertama kali diidentifikasi di kota itu pada akhir 2019 yang menyebabkan pandemi.

Baca Juga: Ikut Bicara Isu Perselingkuhan, Awkarin: Terjadi karena Adanya Mau sama Mau!

Daszak yang juga terlibat dalam penelitian tentang asal-usul Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) pada 2002-2023, dirinya menelusuri asal-usul virus ke kelelawar yang tinggal di sebuah gua di Provinsi Yunnan di Tiongkok Barat Daya.

"Penelitian serupa perlu dilakukan jika kita ingin menemukan asal mula satwa liar yang sebenarnya dari Covid-19," kata Daszak, kepala Aliansi EcoHealth yang berbasis di New York.

"Pekerjaan semacam itu, untuk menemukan kemungkinan sumber dari kelelawar, penting karena jika kita dapat menemukan sumber virus mematikan ini, kita dapat mengurangi kontak dengan hewan-hewan itu," tuturnya, dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com melalui Antara, pada Kamis 4 Februari 2021.

Baca Juga: Wanita Lansia Tewas Tertabrak Truk saat Berbonceng Sepeda Motor di Kawasan Daan Mogot

Akan tetapi hal tersebut tak jelas, apakah China saat ini mengambil sampel dari banyak gua kelelawar, namun virus yang serupa dengan SARS-CoV-2 sebelumnya telah ditemukan di Yunnan.

Daszak menyampaikan tim di Wuhan telah mendapatkan informasi terbaru soal bagaimana virus ini menyebabkan pandemi, namun tak menerangkan lebih lanjut.

"Saya melihat gambaran yang datang dari beberapa skenario tampak lebih masuk akal daripada sebelumnya," ujarnya.

Baca Juga: Kunjungi Markas Pelatnas Cipayung, Ketum PBSI Singgung 3 Hal Ini Pada Atlet Pelatnas

Akan tetapi, satu skenario tengah diteliti lebih dekat oleh tim bahwa ada kemungkinan virus itu telah beredar sebelum pertama kali diidentifikasi di Wuhan.

"Itu adalah sesuatu yang kelompok kami lihat dengan sangat intens untuk melihat tingkat penularan komunitas yang mungkin terjadi lebih awal. Pekerjaan sebenarnya yang kami lakukan di sini adalah melacak kembali dari kasus pertama kembali ke reservoir hewan, dan itu jalan yang jauh lebih berbelit-belit, dan mungkin telah terjadi selama beberapa bulan atau bahkan tahun," ujar Daszak.

Tak jelaskan lebih lanjut, dia mengatakan tak ada bukti yang menunjukkan bahwa virus itu muncul dari laboratorium.

Baca Juga: Kini Jadi Menparekraf, Sandiaga Uno: Minta Maaf pada Pendukung yang Totalitas Jual Mobil

Asal-usul virus corona ini telah menjadi sangat dipolitisasi yang disusul dengan beragam tuduhan.

Seperti Amerika Serikat menyebut Tiongkok tak transparan dalam penanganan awal wabah tersebut.

Sehingga Beijing mendorong gagasan bahwa virus tersebut berasal dari tempat lain.

Baca Juga: Nadiem Makarim Rilis Surat Edaran, Mendikbud Resmi Hapuskan UN dan Ujian Kesetaraan 2021

Para penyelidik pun telah mengunjungi rumah sakit, fasilitas penelusuran, dan pasar makanan laut tempat wabah pertama kali diidentifikasi.

Meski kontak mereka di Wuhan terbatas terhadap kunjungan yang diselenggarakan pihak otoritas Tiongkok.

Daszak menjelaskan pihak berwenang Tiongkok tak menolak permintaan tim untuk mengunjungi fasilitas atau bertemu dengan tokoh-tokoh penting.

"Tentu saja tidak mungkin untuk mengetahui apa yang tidak diberitahukan kepada Anda, tetapi apa yang saya lihat di China, dan apa yang dilihat kelompok ini di China, adalah apa yang kami minta, kami diizinkan melakukannya," kata Daszak.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah