Setahun Lebih Sulit Dikontak, TKI Ini Ternyata Disiksa Majikannya, Orang Tua Minta 'Mei' Dipulangkan

- 28 November 2020, 00:05 WIB
Ilustrasi perempuan korban kekerasan.
Ilustrasi perempuan korban kekerasan. /Dok PRFM.

Selama itu dia tidak berkontak dengan Mei, karena majikannya tidak membebaskannya memegang telepon.

Hanya saja lanjut Syafii, Mei beberapa kali berkomunikasi dengan suaminya, itu pun dilakukan dalam satu bulan hanya sekali, dan dibatasi.

Baca Juga: Gawat! Keterisian Ruang Isolasi di RSUD Kota Tasikmalaya Hampir Penuh hingga Capai 98 Persen

Dia juga mengaku kaget mendengar kabar bahwa anaknya menjadi korban penyiksaan sang majikan di Malaysia.

"Sedih dan syok saat mendengar anak saya jadi korban penganiayaan. Padahal anak saya kan di sana niatnya kerja buat keluarganya. katanya.

Syafii mengatakan Mei terpaksa bekerja sebagai TKI atau pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia karena kebutuhan ekonomi.

Baca Juga: Meski Berat, Donald Trump Mengaku Bakal Hengkang dari Gedung Putih Setelah Biden Resmi Disahkan

Karena sebelum menjadi TKI, Mei sempat bekerja di pusat perbelanjaan dan suaminya juga berjualan es, namun karena tekanan ekonomi, maka ia terpaksa berangkat ke Malaysia.

"Mei berangkat karena desakan ekonomi, apalagi setelah dia mempunyai anak," kata Syafii.

Dari keterangan resmi dari BP2MI pada November 2020 Polisi diraja Malaysia (PDRM) melakukan operasi penggerebekan sebuah rumah beralamat di Nomor 23 Jalan J Taman Batu 52000 Kuala Lumpur.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x