Meski Berat, Donald Trump Mengaku Bakal Hengkang dari Gedung Putih Setelah Biden Resmi Disahkan

- 27 November 2020, 23:01 WIB
Donald Trump menyatakan akan tinggalkan Gedung Putih jika Electoral College telah memilih Joe Biden sebagai presiden terpilih. 
Donald Trump menyatakan akan tinggalkan Gedung Putih jika Electoral College telah memilih Joe Biden sebagai presiden terpilih.  /Instagram/@realdonaldtrump

PR INDRAMAYU - Presiden Amerika Serikat yang kini bakal segera lengser sempat menggemparkan masyarakat dunia karena "belum menerima" kekalahan dari Joe Biden.

Bahkan, tak tanggung-tanggung ia diberitakan mengumumkan kemenangannya hingga menyebut sang lawan bermain curang.

Namun, kian hari tampaknya Trump semakin melunak. Secara perlahan ia seolah mulai menerima kekalahannya untuk menjabat kursi paling tinggi di negara adi kuasa itu.

Baca Juga: Lindungi Pacar dari Sekelompok Geng, Pria Ini Rela Tewas Ditikam Pecahan Botol Minuman

Donald Trump mengatakan dia akan meninggalkan Gedung Putih jika Electoral College mengesahkan Joe Biden sebagai pemenang pemilu Amerika Serikat (AS) 2020.

Pernyataannya disampaikan saat konferensi video Thanksgiving dengan anggota militer AS pada Kamis, 26 November 2020 kemarin.

Dalam konferensi itu, Trump disinggung soal dirinya yang akan meninggalkan Gedung Putih atau tidak seandainya Biden secara resmi menjadi Presiden AS.

Baca Juga: Belum Berakhir Perseteruan Prancis, Yunani dan Turki, Jerman 'Marah', Hubungan Turki-UE Memburuk

"Tentu, saya akan melakukannya. Dan Anda tahu itu," ujar Trump seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Ditanya Soal Hengkang dari Gedung Putih, Donald Trump: Tentu Saya akan Melakukannya'.

Dilansir laman Aljazeera, media AS melaporkan bahwa Joe Biden telah mendapatkan 306 suara Electoral College, lebih banyak dari Trump yang hanya menginjak angka 232.

Sebagaimana diketahui, seorang kandidat harus memperoleh 270 suara elektoral untuk memenangkan kursi kepresidenan.

Baca Juga: Malaysia dan Singapura Tengah Berdiskusi Terkait Proyek 'Besar' yang Telan Dana 17 Miliar Dolar AS

Terlepas dari jawabannya, Trump tetap menentang kemenangan Biden dan kembali menyerukan klaim tidak berdasarnya bahwa pemilihan dirusak oleh 'penipuan besar-besaran'.

Tak hanya itu, Trump juga mengatakan para pejabat di negara bagian utama yang memenangkan Biden adalah 'komunis' dan 'musuh negara'.

Trump juga belum memberikan jawaban terkait kehadirannya dalam pelantikan Biden yang dijadwalkan pada 20 Januari mendatang.

Baca Juga: Buku Catatan Charles Darwin Soal Teori Evolusi Hilang Sejak 19 Tahun Lalu, Pencarian Berbuah Nihil

Namun dirinya akan mengadakan rapat umum di negara bagian Georgia, pada 5 Desember 2020 untuk mendukung dua kandidat Partai Republik di kabinet Biden.

Meski mengetahui dirinya akan meninggalkan kekuasaannya, Presiden AS ke-45 itu tetap menganggap keputusan Electoral College meresmikan Biden adalah sebuah kekeliruan.

"Tapi jika mereka melakukannya (mengesahkan kemenangan Biden), mereka salah," kata Trump.

Baca Juga: Benarkah Anemia Meningkatkan Risiko Gangguan Pendengaran? Simak Hasil Penelitiannya

Trump pun menegaskan bahwa mengakui kekalahannya dari Biden adalah hal yang tidak mudah.

"Akan sangat sulit menyerah untuk ini. Saya rasa akan ada banyak hal yang terjadi antara sekarang dan Januari (tanggal 20)," tuturnya.*** (Sarah Nurul Fatia/Pikiran Rakyat)

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah