PR INDRAMAYU - Pemerintah Prancis meningkatkan status peringatan level tinggi pada wilayahnya, setelah mendapatkan aksi teror di Nice hingga menewaskan tiga orang.
Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com melalui Antara, pada Kamis 29 Oktober 2020, Perdana Menteri Prancis, Jean Castex mengumumkan pemerintah akan memberikan respons tegas.
Peristiwa teror tersebut terjadi di gereja di Nice, menewaskan seorang perempuan dan dua orang lainnya.
Baca Juga: Bakal Dirilis 2021 Mendatang, Game Nintendo Switch Pro Kini Terungkap Pakai Layar Ini
Beberapa jam setelah aksi serangan teror itu, polisi langsung menembak mati seorang pria yang diduga mengancam para pejalan kaki dengan menggunakan pistol di Montfavet, Prancis.
Stasiun radio Europe 1 mendengar seruan dari dua pelaku "Allahu Akbar" saat sedang melakukan aksi teror.
Di lain hal, sejumlah media memberitakan seorang pria yang berasal dari Arab Saudi telah ditangkap oleh aparat di Kota Jeddah, Arab Saudi, setelah melakukan penyerangan yang menyebabkan seorang penjaga di Kantor Konsulat Prancis terluka.
Baca Juga: Hasil Liga Eropa: Kalahkan Lawan, Arsenal dan Molde Raih Poin Sempurna
Pasca kejadian pemenggalan, melalui unggahannya di Twitter, Wali Kota Nice, Chrisian Estrosi mengatakan bahwa serangan teror terjadi di Gereja Notre Dame itu mirip dengan serangan yang menewaskan seorang guru asal Prancis, Samuel Paty pada bulan ini.
Menurut Estrosi, pelaku terus menyerukan "Allahu Akbar", meski telah ditahan.
Estrosi menegaskan "Cukup! Ini waktunya bagi Prancis untuk bertindak tegas demi menghapus aksi fasisme Islam di wilayah kami," tegasnya.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Inul Daratista Adakan Giveaway Puluhan Juta di Facebook? Tinjau Kebenarannya
Sejumlah wartawan yang berada di lokasi menyebutkan, polisi bersenjata lengkap dengan pistol otomatis tengah menjaga di sekitar kawasan gereja, berlokasi di pusat perbelanjaan Jean Medecin, Nice.
Terdapat juga sejumlah ambulans dan kendaraan pemadam kebakaran yang terlihat siaga di lokasi teror tersebut.
Setelah peristiwa itu, sejumlah negara pun turut menyatakan solidaritas dan menyampaikan dukungan kepada Prancis, salah satunya Inggris.
Baca Juga: Menyikapi Pendidikan Anak Autisme, dari Penguatan Kebijakan hingga Kolaborasi
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menyampaikan dia beserta rakyat Inggris akan terus memberikan dukungan kepada Prancis.
"Saya terkejut mendengar berita serangan brutal di Nice pagi ini, di Basilika Notre-Dame," kata PM Johnson lewat unggahannya di Twitter.
"Kami menyampaikan rasa duka cita dan doa untuk para korban serta keluarga mereka, dan Inggris akan terus bersama-sama Prancis melawan aksi teror serta intoleransi," kata dia.***