Pihak Berwenang di Belarusia Cabut Akreditasi Beberapa Jurnalis, Smith: Mereka Berisiko Ditangkap

30 Agustus 2020, 21:05 WIB
Orang-orang memprotes hasil pemilihan presiden di Lapangan Kemerdekaan di Minsk, Belarusia [Reuters] /

PR INDRAMAYU - Pihak berwenang di Belarusia telah mendeportasi beberapa jurnalis asing yang melakukan peliputan di negara itu. 

Pihak berwenang juga dikabarkan telah mencabut akreditasi dari beberapa reporter Belarusia yang meliput protes besar anti-pemerintah yang menyeruak setelah sengketa pemilihan presiden awal bulan ini.

Puluhan ribu orang turun ke jalan dalam beberapa pekan terakhir, menolak kemenangan telak Presiden Alexander Lukashenko dalam pemungutan suara 9 Agustus, yang menurut lawan-lawannya telah dicurangi. 

Baca Juga: Menkeu dan Gubernur DIY Jangan Berbangga Dulu Dipuji Presiden, Pakar Politik: Jokowi Tidak Konsisten

Beberapa orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya luka-luka karena tindakan keras polisi. 

Menjelang aksi protes lain yang direncanakan pada Minggu, Asosiasi Jurnalis Belarusia mengatakan setidaknya 17 jurnalis dicabut akreditasi mereka.

Pencabutan itu dikeluarkan oleh kementerian luar negeri. Beberapa pewarta yang dicabut akreditasinya itu di antaranya seorang jurnalis video dan fotografer dari kantor berita Reuters, dua dari BBC dan empat dari Radio Liberty.

Baca Juga: Dituding Sakit Hati Sampai Dirikan KAMI, Gatot Nurmantyo: Saya Pernah Ditawari Jadi Menhan

"Kami mengutuk sekuat mungkin pelemahan jurnalisme independen ini," kata BBC pada Sabtu, 29 Agustus 2020 sebagaimana diberitakan Al Jazeera. 

Kantor berita Associated Press juga mengatakan dua jurnalis yang berbasis di Moskow yang meliput demonstrasi baru-baru ini di Belarus dideportasi ke Rusia pada Sabtu. Wartawan Belarusia AP juga diberitahu oleh pemerintah bahwa surat keterangan pers mereka telah dicabut.

"The Associated Press mengutuk keras serangan terang-terangan terhadap kebebasan pers di Belarus. AP menyerukan kepada pemerintah Belarusia untuk memulihkan kredensial jurnalis independen dan mengizinkan mereka untuk terus melaporkan fakta tentang apa yang terjadi di Belarus kepada dunia," kata Lauren Easton, direktur hubungan media kantor berita itu. 

Baca Juga: Ibunda Atta Halilintar Ternyata Pernah Rela Dimadu, Istri Kedua Anofial Angkat Bicara di Facebook

Televisi ARD Jerman mengatakan dua jurnalisnya yang berbasis di Moskow juga dideportasi ke Rusia. 

Menurut kantor berita AFP mengutip pernyataan juru bicara pemerintah Anatoly Glaz, keputusan tersebut diambil atas rekomendasi unit kontraterorisme negara itu. 

Dalam komentar pada pertemuan pemerintah pada 23 Juli, Lukashenko mengancam akan mengusir wartawan asing, menuduh mereka menghasut protes terhadapnya sebelum pemungutan suara.

Baca Juga: Polemik Penggunaan Kata 'Anjay', Komnas PA: Mending Dihindari, Berkonotasi Merendahkan Orang Lain

"Presiden Lukashenko sebelumnya mengeluh tentang liputan media asing tentang protes di Belarus, dan telah menindak media asing," kata Bernard Smith dari Al Jazeera, melaporkan dari Vilnius di Lithuania.

Dia mencatat bahwa sebagian besar jurnalis yang terpengaruh adalah warga Belarusia yang bekerja untuk organisasi media asing.

"Jika mereka terus bekerja tanpa akreditasi, mereka berisiko ditangkap," kata Smith.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler