'Keukeuh' Tak Mau Pindah, Rumah Mungil di Tiongkok Kini Tinggal di Tengah-tengah Jalan Tol

7 Agustus 2020, 16:46 WIB
Setelah dibujuk selama 10 tahun dan tak mau pindah akhirnya pemerintah Tiongkok terpaksa harus bangun jalan raya di tengah rumah. /Dok. Daily Mail/

PR INDRAMAYU - Bersikeras atau 'keukeuh' tak mau pindah, seorang warga Guangzhou, Tiongkok kini tinggal tepat di tengah-tengah jalan tol. 

Fenomena rumah mungil yang diapit jalan bebas hambatan itu rupanya bermula sudah sejak lama. 

Kira-kira sekitar sepuluh tahun, pemilik rumah dibujuk untuk menjual tanah miliknya kepada pemerintah. 

Baca Juga: Takut Diseret ke Pengadilan, Presenter TV di Inggris Putuskan Mati Bunuh Diri

Namun, sang pemilik tetap enggan menjual dan tak mau bergeming. 

Akhirnya, jadilah jembatan jalan raya tadi terbelah dan mengurung sebuah rumah mungil.

Seperti diberitakan Galamedianews dengan judul 'Terjepit Seorang Sendiri, Bandel Tak Mau Pindah Pemilik Rumah Ini Tinggal Tepat di Tengah Jalan Tol', bangunan yang terselip di antara jalan raya bukan hal aneh di Negeri Tirai Bambu. 

Baca Juga: Update Corona Dunia Jumat, 7 Agustus 2020: Kasus Positif 19 Juta, Pasien Meninggal 717 Ribu Jiwa

Dikenal dengan dingzihu atau rumah paku, semua terjadi karena pemilik menolak kompensasi dari pengembang ataupun pemerintah.

Video yang dirilis media lokal menunjukkan properti yang terjepit di antara dua sayap Jembatan Haizhuyong yang baru dibuka di kota metropolitan Guangzhou di Provinsi Guangdong.

Rumah satu lantai itu memiliki luas 40 meter persegi dan berlokasi di tengah jalan tol empat jalur. Laporan stasiun TV Guangdong, pemilik yang bermarga Liang mengaku menolak pindah karena tawaran dari pemerintah tak sesuai keinginannya.

Baca Juga: Pecahnya Dunia Digital AS-Tiongkok, Trump Putuskan Pemblokiran TikTok dan WeChat dalam 45 Hari

Soal konsekuensi yang dihadapinya, Liang tidak keberatan. Ia pun tak peduli dengan apa pun yang orang pikirkan tentang keputusannya.

"Orang pikir ini lokasi rumah yang buruk, tapi aku merasa tenang di rumah sendiri. Rasanya bebas, menyenangkan dan nyaman," katanya.

Sumber stasiun TV Guangdong mengatakan Liang meminta pemerintah memberinya empat apartemen, tapi hanya dua yang disetujui. Sedangkan dalam wawancara lain yang direkam Pear Video, Liang mengklaim pemerintah menawarinya lahan pengganti di samping kamar mayat yang tentu saja ditolaknya.

Baca Juga: Bikin Geger Warga, Mayat Anak SD Ditemukan Tewas dengan Mulut Berbusa di Pinggir Jalan, Keracunan?

Diposting di medsos rumah paku Liang langsung menjadi sensasi internet. Pemerintah distrik Haizhu, pekan lalu mengatakan viral video rumah paku Liang berawal saat pemerintah memutuskan untuk meratakan sejumlah bangunan di Jalan Huandao tahun 2010 untuk Jembatan Haizhuyong. Demikian laporan Guangzhou Daily.

Liang satu-satunya dari total 47 warga dan tujuh perusahaan yang masih bertahan. Semua yang lainnya telah pindah pada September tahun lalu. Pihak berwenang menyebut telah menawarkan berbagai pilihan flat dan skema kompensasi tunai bagi warga tapi Liang menolak.

Namun dikatakan para insinyur telah mempelajari aspek keselamatan dengan menyeluruh sebelum membangun jalan layang yeng menjepit rumah paku Liang. Pemerintah juga berjanji untuk terus berkomunikasi dengan Liang.*** (Mia Fahrani/Galamedia)

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler