Jutawan 33 Tahun Transportasi Online Tewas Digergaji, Dendam dan Masalah Finansial Jadi Motif Pelaku

16 Juli 2020, 12:59 WIB
Siapa di balik pembunuhan Fahim Saleh? (dailymail) /

PR INDRAMAYU - Bos transportasi online bernama Fahim Saleh ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan dengan kepala terpenggal di Lower East Side, Manhattan, New York.

Penemuan mayat di apartemennya itupun sontak saja membuat geger publik.

Laporan terbaru, kepolisian masih memburu pelaku yang diketahui mengeksekusi korban dengan gergaji listrik dan berpakaian ala ninja.

Baca Juga: CEO Transportasi Online Ditemukan Tewas Mengenaskan, Kepalanya Terpenggal dan Lainnya Dimutilasi

Dikabarkan Dailymail, jutawan 33 tahun itu dipastikan berakhir di tangan pembunuh bayaran karena motif finansial. Pelaku berhasil kabur saat aksinya terinterupsi adik perempuan korban.

Sepertii diberitakan Galamedia dengan judul 'Dendam dan Motif Finansial di Balik Pembunuhan Bos Taksi Online yang Tewas dengan Kepala Terpenggal', Fahim dikenal berkat sejumlah investasi berbasis online yang sukses di negara-negara berkembang selain bisnis lainnya.

Di antara bisnisnya yang sukses yaitu taksi motor di Nigeria dan perusahaan perjalanan di Kolombia.

Baca Juga: Viral Kisah Perselingkuhan di Makassar, Permintaan Sinetron 'Kumenangis' Netizen Direspons Indosiar

Pembunuhan Fahim terjadi saat dirinya tengah dituntut wakil direktur Fasilitas Pemasyarakatan Hudson County yang dipenjara karena diam-diam merekam dan mendengarkan panggilan telepon karyawan menggunakan aplikasi PrankDial yang dikembangkan olehnya tahun 2015. Ini ikut memicu spekulasi dendam.

Dengan aplikasi ini Kirk Eady, wakil direktur Fasilitas Pemasyarakatan Hudson County menyeting panggilan antara dua karyawan tanpa tahu dirinya mendengarkan apa pun yang mereka katakan.

Eady yang kemudian mengetahui keluhan mengenai dirinya melakukan ‘pembalasan’ pada keduanya di tempat kerja. Demikian keterangan jaksa penuntut.

Baca Juga: Ucap Basmalah, Anang dan Ashanty Penuhi Janji Berangkatkan 2 Anak Angkatnya ke Pesantren

Eady dipenjara 15 bulan dan tahun 2017 menuntut Fahim atas penipuan serta mengklaim jika aplikasi buatan Fahim membuatnya berpikir bahwa apa yang dilakukannya bukan pelanggaran.

Sementara itu, adik perempuan Fahim yang tiba di apartemen sang kakak di East Houston di Lower East Side Manhattan pukul 3.30 sore menemukan sebagian jasad Fahim dalam kantong plastik. Anggota tubuh korban telah termutilasi dengan bagian kepala terpisah.

Polisi mengatakan eksekusi dilakukan pembunuh profesional yang menaiki apartemen dalam lift yang sama. Lift berhenti tepat di apartemen Fahim. Pelaku mengenakan topeng, sarung tangan, topi dan membawa koper yang diduga untuk ‘menghilangkan jenazah’ setelah pekerjaannya selesai.

Baca Juga: Pertama Kalinya dalam Sejarah, BTS Bakal Debut Nyanyikan Soundtrack Lagu untuk Film Jepang

Tetapi sebelum misinya tuntas, adik perempuan Fahim muncul secara tak terduga hingga pelaku pun meninggalkan lokasi dan gergaji listrik yang masih terpasang. Pelaku melarikan diri melalui pintu layanan khusus dan masih dalam pelarian.

Sumber lain The New York Post menyebut kemungkinan pelaku kabur saat mendengar bel apartemen yang memperingatkan kedatangan adik korban. Tak mendengar jawaban, adik korban pun menaiki lift.

Sedangkan sumber kepolisian terakhir mengatakan pembunuhan bermotivasi finansial meski belum ada detail lengkapnya. Menurut seorang teman korban yang tidak disebutkan namanya, tetangga mendengar teriakan keras saat kejadian tetapi tidak ada yang menelepon 911.

Baca Juga: Pemerintah Filipina Berencana Geledah Rumah Warga Cari Pasien Covid-19, Ditentang Para Pegiat HAM

Polisi meyakini rekaman pengawasan menunjukkan tersangka memasuki gedung sejak Senin dan menggunakan lift yang sama dengan Fahim di hari nahas itu.

“Pelaku berpakaian seperti ninja, berpakaian lengkap hingga siapa pun tak bisa melihat wajahnya. Dia jelas tahu apa yang dilakukannya.”

“Pelaku sepertinya berniat menyingkirkan bagian-bagian tubuh korban dan membersihkan TKP. Tapi dia pergi sebelum menyelesaikan pekerjaannya," kata sumber The New York Daily News.

Baca Juga: Bule Rusia Jadi Gembel, Tidur Sebulan Beralaskan Tikar di Rumput

Sumber yang sama mengatakan, ketika ama-sama menaiki lift ke lantai tujuh, Fahim tampak bingung. Tak lama setelah pintu terbuka di lantai di mana apartemennya berada, serangan dimulai. Korban roboh setelah kemungkinan ditembak.

Polisi menemukan bagian kaki Saleh dari lutut ke bawah dan lengannya telah terpotong dan dimasukkan ke dalam tas. Anehnya, hanya ada sedikit darah di TKP. The New York Times melaporkan sejumlah upaya dilakukan untuk mendapatkan bukti lainnya.

Polisi sekarang tengah berusaha mencari tahu apakah kedatangan saudara perempuan korban menginterupsi aksi mutilasi pelaku. Juga kemungkinan pembunuh melarikan diri melalui jalan keluar selain yang sejauh ini diperkirakan.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler