Bisa Tidur 2 Jam dalam Sehari, Bocah 15 Tahun yang Kecanduan Game Alami Stroke Otak hingga Lumpuh

10 Juli 2020, 19:36 WIB
Mengaku belajar online. (Dailymail) /

PR INDRAMAYU - Satu keluarga di Tiongkok dibuat kaget begitu mendapati anaknya tidak dapat menggerakkan lengan dan tangan kirinya.

Bukan karena penyakit, kejadian yang menimpa bocah umur 15 tahun itu dikarenakan sebagai dampak dirinya sendiri karena 'kecanduan' bermain video game hampir seharian.

Dalam sehari ia bisa menghabiskan waktu 22 jam nonstop dalam waktu satu bulan selama lockdown berlangsung.

Baca Juga: Sambut Tahun Ajaran Baru 2020/2021, Keharusan Siswa Memakai Seragam Jadi Pertanyaan

Sang ibu mengaku awalnya menganggap bermain video game merupakan hal yang biasa. Ia pun tidak melarang keras anaknya yang bernama Xiaobin tersebut untuk bermain game di komputer.

Seperti siswa kelas 9 lainnya, Xiaobin banyak beraktivitas di rumah selama penguncian sejak Februari lalu. Seluruh sekolah di Tiongkok tutup dan memberlakukan pembelajaran daring.

Kepada media lokal ibu Xiaobin mengatakan putranya menghabiskan sebagian besar waktunya di kamar.

Baca Juga: Antar Istri Cuci Darah ke Rumah Sakit, Polisi Ini Alami Demam Berujung Meninggal karena Covid-19

Ia pun kerap kali mengira anaknya tersebut menghabiskan waktu untuk belajar dan tak macam-macam.

Ia tak menyangka Xiaobin rupanya malah kecanduan akut video game hingga akibatnya harus dilarikan ke salah satu rumah sakit di kota Nanning setelah pingsan di rumah.

Kejadian itupun sontak saja membuat sang ibu shock.

Baca Juga: Papa T Bob Meninggal Dunia, Vidi Aldiano: Aku Salah Satunya Musisi yang Jatuh Cinta dengan Karyamu

“Dia menutup semua jendela dan mengunci pintu kamarnya jadi kami tak tahu apa yang sebenarnya dikerjakan, kami kira dia belajar,” katanya pada Jumat, 10 Juli 2020.

Namun akhirnya sang ibu tahu Xiaobin nyaris tak pernah tidur dalam dua bulan terakhir. Ia menghabiskan 22 jam sehari untuk bermain video game nonstop.

“Dari chat dengan temannya aku tahu anakku tak pernah tidur, hanya dua jam saja sehari,” ujarnya seperti diberitakan Galamedia dengan judul 'Mengaku Belajar Online, Sehari 22 Jam Main Video Game Murid SMP Stroke Otak Hingga Lumpuh'.

Baca Juga: Petugas Kebersihan Temukan Uang Rp500 Juta di KRL, Sempat Ditendang-tendang karena Dikira Sampah

Dokter mendiagnosis siswa SMP itu mengalami stroke otak setelah menjalani CT scan. Dia juga kehilangan sensasi di lengan dan tangan kirinya.

Dokter Li, spesialis otak rumah sakit mengatakan kondisi Xiaobin dipicu gaya hidup tidak sehat akibat begadang demi bermain game.

“Alasan utamanya pola tidur dan pola makan yang tidak teratur karena tidak bersekolah. Orang tua juga terlalu menoleransi perilakunya.

Baca Juga: Bayi Tiga Tahun Mati Kelaparan dan Dehidrasi, Ditinggal Sang Ibu Temui Kekasih Selama 8 Hari

“Kurang gizi dan istirahat menyebabkan berkurangnya jumlah darah dan oksigen di otak hingga memicu stroke otak," kata Li. Xiaobin menjalani perawatan rehabilitasi di rumah sakit Nanning.

Sedangkan Dokter Jin, kepala terapis rumah sakit mengatakan sulit untuk menentukan apakah Xiaobin dapat sepenuhnya pulih.

Kecanduan video game telah menjadi masalah di kalangan anak muda di Tiongkok. Mereka mengabaikan studi, kehidupan sosial hingga keluarga untuk game online.

Banyak orangtua yang kemudian memanfaatkan rehabilitasi detoks digital sebagai upaya terakhir untuk membatasi fiksasi anak-anak mereka di dunia digital. Kecanduan internet kini sudah dianggap sebagai gangguan klinis di Tiongkok*** (Mia Fahrani/Galamedia)

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler