Lagi-lagi Bikin Ulah, Karyawan Starbucks Tulis 'ISIS' di Gelas Wanita Muslim, Aishah Mengaku Terhina

8 Juli 2020, 12:49 WIB
Seorang pekerja Starbucks menulis nama 'Isis' pada cup minuman yang dipesan seorang wanita muslimah bernama Aishah. * /

PR INDRAMAYU - Usai ramai dengan kasus pelecehan oleh karyawannya yang mengintip belahan dada lewat kamera CCTV, Kedai kopi ternama Starbucks kembali menjadi sorotan.

Kali ini pelecehan terjadi lagi, namun bukan di Indonesia, melainkan di Kota Saint Paul, Amerika Serikat.

Seorang wanita muslim bernama Aishah mengaku mendapat perlakuan tak nyaman saat memesan minuman kopi.

Baca Juga: Tak Tanggung-tanggung, Kemenkeu Setop Lowongan CPNS dan Mahasiswa STAN Lima Tahun ke Depan

Begitu ia mendapat gelas kopi Starbucks yang telah ia pesan, Aishah mendapati nama yang tertera pada minuman itu bertulisan "ISIS" bukan namanya.

"Saya merasa terhina. Saya merasa sangat marah," tegas Aishah seperti dikutip Selasa, 7 Juli 2020.

"Ketika saya pertama kali menerima minuman, saya kaget bahwa di zaman sekarang masih ada yang menulis hal-hal seperti ini," lanjut dia.

Baca Juga: Beri Kejutan, EXO-SC Rilis Video Musik 'Telephone' Lebih Awal dari Jadwal Album Diluncurkan

Seperti diberitakan Galamedia dengan judul 'Pesan Minuman di Starbucks, Wanita Berhijab Kaget Gelasnya Bertuliskan ISIS', Aishah menyebut tulisan "ISIS" itu dibubuhkan oleh karyawan gerai.

Itu terjadi sebelum ia menyebut secara lengkap namanya, saat ditanyai oleh karyawan Starbucks.

Seperti diketahui, Starbucks memiliki tradisi membubuhkan nama pemesan di bagian samping gelas.

Baca Juga: Bikin Bangga! 5 Anggota BTS Daftar Kuliah Pascasarjana, Alasannya Bukan untuk Hindari Wajib Militer

Merasa mendapat perlakuan tak mengenakan, Aishah kemudian bertanya kepada karyawan Starbucks yang melayaninya. Si karyawan itu berdalih tak mendengar apa yang dikatakan Aishah sehingga menulis "ISIS".

American-Islamic Relations (CAIR) cabang Minnesota ikut mengambil sikap atas perlakuan tak mengenakan yang dialami Aishah. Bahkan CAIR mendesak agar pegawai Starbucks itu segera dipecat.

Selain itu, CAIR juga meminta Starbucks untuk memberikan pelatihan lagi bagi karyawannya. Jaylani Hussein, Direktur Eksekutif CAIR Minnesota menilai, apa yang terjadi bukan karena ketidaksengajaan.

Baca Juga: Terlibat Kasus Pencemaran Nama Baik, Polisi Tahan Vicky Prasetyo 20 Hari di Rutan Salemba

"Itu omong kosong. Ini bukan kesalahan sederhana. Tidak ada yang akan menuliskan, misalnya 'KKK' pada cangkir minuman seseorang," ujarnya.

Manajer Starbucks tak menghiraukan tuduhan aksi Islamophobia dan rasis. Bahkan mereka membela sang karyawan.

Di sisi lain, Juru bicara Target Store, gedung di mana kedai Starbucks itu beroperasi, telah menyampaikan permohonan maaf.

Mereka menyebut tindakan pegawai Starbucks itu hanyalah ketidaksengajaan, dan bakal mendidik karyawannya lebih baik lagi.*** (Lucky M. Lukman/Galamedia)

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler