Dua Warganya Tewas Beberapa Hari Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Jepang Lakukan Penyelidikan

30 Agustus 2021, 14:44 WIB
Ilustrasi vaksin Corona. Jepang dihebohkan dengan kematian dua orang pria berusia 30-an yang berpulang usai disuntik vaksin Covid-19 Moderna dosis kedua. /Pexels/Thirdman/

PR INDRAMAYU - Jepang tengah menyelidiki kasus kematian dua orang pria setelah beberapa hari disuntik vaksin Covid-19 Moderna dosis kedua.

Kementerian Kesehatan Tenaga Kerja Jepang menyebut kedua pria yang berusia 30 dan 38 tahun itu tidak memiliki riwayat penyakit bawaan.

Selain itu, masih belum diketahui apa penyebab dari meninggalnya dua orang pria tersebut.

Namun, Menkes Jepang Norihisa Tamura menegaskan akan melakukan penyelidikan dengan cepat atas insiden itu.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 Kota Depok 30 dan 31 Agustus 2021, Tersedia Jenis Sinovac Hingga Pfizer

Sebelumnya, dilaporkan ada beberapa stok vaksin yang terkontaminasi hingga proses penyuntikkan pun dihentikan sementara.

Sementara itu, Jepang menghentikan penggunaan 1,63 juta vaksin Covid-19 Moderna karena adanya 39 partikel asing di dalam botol vaksin.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Insider, salah seorang Menteri Negeri Matahari Terbit, Taro Kono, menuturkan bahwa sudah sebanyak 500.000 dosis disuntikan kepada orang yang rentan Covid-19.

Namun, pihak berwenang mengatakan kedua pria yang tewas tersebut tidak disuntik vaksin Covid-19 yang diduga terkontaminasi itu.

Baca Juga: 10 Link Twibbon Couple Bucin yang Cocok Diunggah di Media Sosial, Ada We Bare Bears

Sementara itu zat asing yang terdeteksi dianggap sebagai partikel berupa logam kecil.

Kendati demikian, para ahli kesehatan Jepang mengatakan adanya zat tersebut tidak menimbulkan sebuah hal fatal, seperti kematian.

Pada hari Sabtu, 28 Agustus 2021 waktu setempat, Moderna, Inc., dan Takeda Pharmaceutical, distributor vaksin di Jepang, merilis pernyataan bahwa penyelidikan terhadap botol yang terkontaminasi sedang dikaji ulang.

"Akan dilakukan dengan urgensi, transparansi, dan integritas terbesar merupakan prioritas tertinggi," katanya.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 di Karawang 31 Agustus-3 September 2021, Bisa Datang Langsung ke Lokasi

Mereka juga mengelak bahwa vaksin produksinya membuat kedua pria itu meregang nyawa.

"Saat ini, kami tidak memiliki bukti bahwa kematian itu disebabkan oleh vaksin Moderna," katanya.

Selain itu, disampaikan bahwa hal terpenting adalah melakukan penyelidikan. 

"Dan yang terpenting adalah melakukan penyelidikan formal untuk menentukan apakah ada hubungannya," ujarnya.***

Editor: Irwan Suherman

Sumber: Insider

Tags

Terkini

Terpopuler