PR INDRAMAYU – Rabu pagi, 16 Juni 2021 Israel berulah kembali, kali ini mereka melakukan serangan udara ke wilayah ke Gaza, Palestina yang diklaimnya sebagai tempat Hamas.
Serangan tersebut telah menghancurkan bangunan yang ada di sekitar Gaza, Palestina.
Padahal sebelumnya Hamas dan Israel telah bersepakat untuk melakukan gencatan senjata sejak Jumat, 21 Mei 2021.
Baca Juga: Akhirnya! Drama Korea True Beauty Bakal Tayang di NET TV, Ini Sinopsisnya
Pada saat itu kepemimpinan Israel masih berada di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari Aljazeera, Benjamin digantikan oleh Perdana Menteri Israel yang baru yaitu Naftali Bennett.
Artinya ini juga menjadi serangan pertama yang dilakukan oleh pihak Israel di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Naftali Bennett.
Baca Juga: 15 Link Twibbon dan Bingkai Foto Hari Raya Idul Adha 2021, Pasang karena Gratis!
Penyerangan tersebut dilakukan Israel karena Palestina mengirimkan balon pembakar ke wilayah Israel Selatan.
Menurut saksi mata dari tentara Israel mengungkapkan serangan tersebut mereka lakukan, karena melihat orang-orang Palestina mengirimkan balon pembakar ke Israel Selatan.
Dalam pernyataannya pun tentara Israel mengatakan bahwa mereka menyerang kompleks Hamas.
Baca Juga: Jelang Debut Perdana, Ini 5 Fakta Menarik dari OMEGA X
Mereka juga bahkan sudah siap untuk skenario lainnya, termasuk pertempuran baru sekalipun melawan aksi teroris yang berasal dari Jalur Gaza.
Masih belum jelas hingga saat ini adanya korban dari pihak Palestina akibat gempuran tersebut.
Juru bicara Hamas, membenarkan terkait serangan Israel tersebut, kepada berita Reuters.
Baca Juga: Link Nonton dan Streaming Loki Episode 2 Sub Indo, Akan Perlihatkan Kejutan Apalagi?
Hamas pun mengungkapkan bahwa orang-orang Palestina akan melanjutkan untuk terus mengejar “perlawanan yang berani dan mempertahankan hak-hak mereka dan tempat-tempat suci” di Yerusalem.
Serangan udara ini menjadi gejolak pertama antara Israel dan Gaza sejak gencatan senjata pada 21 Mei 2021.
Pada konflik yang terjadi selama 11 hari oleh pihak Israel ke wilayah Jalur Gaza, telah menewaskan 256 orang warga Palestina, termasuk 66 anak-anak.
Sementara itu di pihak Israel diketahui 12 orang warga Israel tewas akibat roket yang ditembakkan.***