Pasien Sembuh Covid-19 Alami Lidah Bengkak Permanen Hingga Tak Bisa Bicara, Dokter Sebut Sangat Langka

10 Juni 2021, 16:27 WIB
Sejumlah pasien Covid-19 mengalami kondisi yang menyebabkan lidah mereka membesar secara permanen hingga tidak dapat berbicara atau makan./Olah foto UT Health School of Dentistry - DailyMail /

PR INDRAMAYU - Hingga kini ada banyak kasus Covid-19 dengan berbagai penyakit tambahan lainnya meski dinyatakan sudah sembuh.

Salah satu kondisi langka yg ditemukan adalah lidah pasien yang sudah sembuh dari Covid-19 membesar.

Kondisi lidah yang membesar ini bahkan permanen dan menyebabkan penyitas Covid-19 tak bisa bicara atau makan.

Baca Juga: Link Nonton Drama Korea My Roommate is a Gumiho Episode 6 Sub Indo, Lee Dam Ikuti Kencan Buta

Dokter menyebut lidah pasien yang membesar ini disebut dengan makroglossia.

Pada kondisi ini, lidah orang tersebut akan meradang dan membesar.

Simak penjelasan khusus dari dokter James Melville, seorang peneliti top.

Baca Juga: Mantan Presiden Timor Leste Akui Hadapi Banyak Tantangan hingga 70% Barang Impor dari Indonesia

Ia mengatakan kondisinya umum, namun yang ini sangat langka seperti diberitakan Galamedia sebelumnya dalam artikel berjudul Kasus Langka, Selamat Berkat Ventilator Lidah Pasien Covid-19 Bengkak Permanen Hingga Tak Bisa Bicara.

“Ini sebenarnya kondisi yang relatif umum, tetapi tidak untuk level yang dialami pasien-pasien tersebut. Mereka mengalami apa yang kami anggap makroglossia masif atau raksasa dan ini sangat langka,” katanya.

Salah satu pasien kritis Covid-19 yang harus menggunakan ventilator, Anthony Jones mampu bertahan dan selamat namun dengan kondisi lidah bengkak hingga beberapa kali ukuran normal.

Baca Juga: Sinopsis Lupin Part 2: Assane Diop Kembali Beraksi di Netflix Besok, 11 Juni 2021!

Meski Jones akhirnya pulih, tetapi Melville dan dokter lainnya tetap dibuat bingung terkait apa yang mungkin menyebabkan komplikasi langka tersebut.

Penderita makroglossia tersiksa tak bisa bicara ataupun makan./Olah foto UT Health School of Dentistry - DailyMail

Melville merawat dua kasus pertama makroglossia pasien Covid di awal pandemi tahun lalu.

Ada tujuh kasus baru makroglossia pasien Covid lainnya dan masing-masing merupakan versi langka dengan level pembengkakan tersendiri.

Salah satunya kasus Anthony Jones, pria Houston yang mengalami makroglossia setelah dirawat di rumah sakit akibat virus corona.

Baca Juga: 5 Pemain yang Berpotensi Pensiun dari Sepakbola Internasional Setelah Euro 2021

Jones yang kritis harus menggunakan ventilator untuk menangani serangan virus dan ketika dinyatakan sembuh dari virus lidahnya sangat bengkak hingga tidak bisa berbicara atau makan.

Sebagai prosedur umum, dokter meminta Jones tengkurap untuk mengurangi ketegangan di paru-parunya tetapi hal itu hanya membuat kondisi lidahnya semakin parah.

Dokter Melville harus melakukan operasi untuk mengurangi ukuran lidah Jones dan mengurangi peradangan. Operasi berjalan sukses, tetapi bagaimana Jones bisa sampai terkena makroglossia masif masih belum diketahui.

Baca Juga: Komentari Video Tiktok Kocak, Ridwan Kamil : Jangan Pacaran Dulu

Melville memiliki sejumlah asumsi, salah satunya peradangan bisa disebabkan oleh alasan yang sama dengan organ lain pada tubuh pasien Covid yang sejauh ini juga mengalami radang dan membengkak setelah tertular virus.

Sejumlah laporan mengungkap jantung atau organ lain pasien membesar setelah tertular virus corona.

“Kami melihat ada fitur histologis serupa pada organ lain pasien positif Covid yang diautopsi, katakanlah ginjal, paru-paru atau jantung,” katanya.

Baca Juga: Labrak Rumah Denise Chariesta, Dewi Perssik: Lo Jangan Berani di Sosmed Sama Gue

“Saya pikir [kasus] yang kami temukan dan faktor histologi membuktikan bahwa Covid mungkin penyebab reaksi peradangan yang berlebih di lidah hingga membesar. Tapi ini penelitian yang saya lakukan, kami sedang mencoba membuktikannya.”

Melville saat ini tengah melakukan penelitian untuk menemukan faktor-faktor lain yang bersama Covid-19 menyebabkan pembengkakan lidah.

Penyebab khas makroglossia antara lain stroke dan berbaring dalam posisi tengkurap dalam waktu lama, seperti Jones saat berada di rumah sakit.

Baca Juga: Tampil Perdana! TWICE Bawakan Alcohol Free di The Ellen Show, Banjir Pujian!

Melville percaya ada kemungkinan pasien Covid-19 yang membutuhkan ventilator untuk bernapas ketika di rumah sakit terkadang diminta tengkurap untuk membantu mereka bernapas lebih mudah.

Menghabiskan waktu terlalu lama dalam posisi itu bisa menyebabkan lidah bengkak. Namun tidak semua pasien Melville diinkubasi dalam posisi tengkurap.

Selain itu delapan dari sembilan pasien yang mengidap makroglossia berkulit hitam. Ini membuatnya percaya faktor ras ikut berperan, khususnya angioedema.

Baca Juga: 30 Link Twibbon Hari Donor Darah Sedunia ‘World Blood Donor Day’ Lengkap Cara Edit Pakai HP atau Laptop

Angioedema adalah kondisi di mana bagian tubuh seseorang membengkak karena reaksi alergi atau faktor keturunan.

Orang kulit hitam memiliki kemungkinan angioedema lebih besar daripada orang kulit putih. Namun jawaban pasti untuk penyebab level keparahan pada pasien Covid masih sedikit dan jarang.

Macroglossia yang disebabkan oleh Covid-19 tidak akan hilang dengan sendirinya dan membutuhkan perawatan dari spesialis.

Beberapa pasien membutuhkan selang perut untuk memenuhi kebutuhan nutrisi karena tidak bisa makan dengan normal. Jones diperkirakan akan pulih sepenuhnya dan perlahan kembali berbicara.*** (Mia Fahrani/Galamedia)

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler