PR INDRAMAYU - Israel dilaporkan telah menembakkan peluru ke Lebanon sebagai tanggapan atas peluncuran roket, ketika Presiden Amerika Serikat Joe Biden terus menekan Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata.
Selama satu pekan sudah, kekerasan terjadi dan telah menewaskan lebih dari 200 orang.
Sumber keamanan Lebanon mengatakan bahwa, Israel menembakkan sebanyak 22 peluru ke arah wilayahnya.
Sementara itu, pasukan keamanan Israel mengatakan bahwa, sebanyak enam roket telah ditembakkan dari Lebanon selatan.
Baca Juga: Prediksi West Bromwich Albion vs West Ham United di Liga Inggris, The Hammers Incar Kemenangan Telak
Dilaporkan Al Jazeera, Joe Biden mengadakan percakapan telepon ketiganya dengan pengurus sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin, 17 Mei 2021 waktu setempat saat ia melanjutkan upaya untuk gencatan senjata.
Di samping itu, Gedung Putih mengatakan bahwa, Joe Biden mendorong Israel melakukan segala upaya untuk memastikan perlindungan warga sipil yang tidak bersalah.
Selain itu, kedua pemimpin tersebut membahas kemajuan dalam operasi militer Israel terhadap Hamas dan kelompok lainnya di Gaza.
Baca Juga: Kode Redeem PUBG Mobile 18 Mei 2021, Dapatkan Segera Leo Set Legendary Outfit, Terbatas!
Atas kekerasan yang terjadi, sedikitnya 212 orang, termasuk 61 anak-anak tewas di Gaza selama satu pekan terakhir, 1.500 warga Palestina terluka, sedangkan dari kubu Israel, dilaporkan 10 orang tewas, termasuk dua orang anak.
Ledakan menerangi langit malam di atas Kota Gaza pada Selasa, 18 Mei 2021 pagi waktu setempat ketika pasukan Israel terus menyerang wilayah Palestina.
Terdapat sekira 30 serangan udara Israel dalam semalam selain itu, ledakan tembakan roket Palestina.
Baca Juga: 4 Manfaat Peregangan Otot Bagi Tubuh, Salah Satunya Bantu Tingkatkan Fleksibilitas
Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) mengatakan bahwa, pihaknya meningkatkan kontrol keamanan di Lebanon selatan, mereka berkoordinasi dengan tentara Lebanon, setelah mendeteksi tembakan roket dari daerah itu.
Melalui cuitan akun resmi Twitter UNIFIL menambahkan bahwa, pihaknya telah meningkatkan patroli untuk mencegah insiden lebih lanjut yang membahayakan keselamatan penduduk lokal dan keamanan Lebanon selatan.
Namun, situasi terkini di daerah tersebut dilaporkan telah mulai tenang.
“Pada hari Senin 17 Mei sekitar pukul 23.30, UNIFIL mendeteksi adanya tembakan roket dari area umum Rashaya Al Foukhar di utara Kfar Chouba in s. Libanon. Segera setelah itu kami juga diinformasikan oleh pihak-pihak tersebut. IDF membalas tembakan artileri yang diarahkan ke lokasi asal roket,” demikian ditulis UNIFIL.***