Gatot Abdullah Mansyur: 5 Prinsip Syariah Tegakkan HAM Pekerja Migran Indonesia di Arab Saudi

11 April 2021, 14:30 WIB
Menurut Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi 2010-2013, Gatot Abdullah Mansyur, ada 5 Prinsip Syariah penegakan HAM di Arab Saudi. /Dok. International Politics Forum.

PR INDRAMAYU – Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi 2010-2013, H.E. Gatot Abdullah Mansyur, menyatakan hak asasi manusia (HAM) di Arab Saudi menggunakan 5 prinsip syariah.

Menurut Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi 2010-2013, H.E. Gatot Abdullah Mansyur, 5 prinsip syariah tersebut mewujud menjadi hukum-hukum Islam yang melindungi HAM di Arab Saudi.

Gatot Abdullah Mansyur sebagai Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi 2010-2013 menyampaikan hukum Islam di Arab Saudi, termasuk yang berkenaan dengan HAM, berasal dari 5 prinsip syariah.

Baca Juga: Bulan Ramadhan Tinggal Menghitung Hari, Baca Surat An-Nasr Disertai Latin dan Terjemahan

Gatot Abdullah Mansyur menyampaikan hal itu dalam seminar bertemakan Human Rights for Indonesian Migrant Workers in Saudi Arabia.

Seminar tersebut diselenggarakan secara daring oleh International Politics Forum pada Sabtu 10 April 2021.

Gatot Abdullah Mansyur menyatakan 5 prinsip syariah itu adalah menjaga agama, menjaga kehidupan harga diri, memelihara akal pikiran, menjaga keturunan, dan menjag harta benda.

Baca Juga: Pakar Ekspresi Ungkap Ada Masalah yang Belum Selesai, Ini Beda Tanggapan dari Ayu Ting Ting dan Nagita Slavina

Meskipun ditunjung tinggi di Arab Saudi, terdapat pandangan kontroversi yang menyertai pemahaman HAM di sana.

Arab Saudi diketahui masih menerapkan hukuman cambuk, hukuman mati, hukuman rajam, dan hukuman potong tangan.

Sedangkan keempat jenis hukuman di Arab Saudi tersebut kini bertentangan dengan hak-hak internasional.

Baca Juga: Edinson Cavani Tak Akan Perpanjang Kontrak di Man Utd, Segera Bergabung dengan Boca Juniors

“Al Quran yang menjadi sumber hukum di Arab Saudi memang mengatur itu, sehingga barang siapa yang membunuh orang lain tanpa hak, akan memperoleh hukumannya,” ujar Gatot Abdullah Mansyur sebagaimana dirangkum PikiranRakyat-Indramayu.com.

Terlepas dari kontroversi tersebut, Arab saudi sangat menganjurkan pemaafan terhadap setiap kasus atau perseturuan yang terjadi.

Gatot Abdullah Mansyur menyatakan Arab Saudi memiliki “lembaga pemaafan” untuk merealisasikan hal tersebut.

Baca Juga: Selain Gunakan Jet Pribadi, Aurel Hermansyah Mengenakan Outfit dengan Harga Fantastis Saat Bulan Madu

Lembaga ini berkenaan dengan upaya pencegahan hukuman tersebut baik kepada masyarakat Arab Saudi maupun warga asing.

Menurut Gatot Abdullah Mansyur, tak heran Pemerintah Arab Saudi sangat menganjurkan untuk setiap pihak yang berseteru agar saling memaafkan.

“Pemerintah Arab Saudi sangat tidak menganjurkan berbagi eksekusi tersebut berlaku dan sangat membujuk untuk setiap keluarga memaafkan,” ujarnya.

Baca Juga: Kritik Keinginan Jokowi Membentuk Kementerian Investasi, Mardani Ali Sera : Ini Bisa Sia-Sia

Selain Gatot Abdullah Mansyur, pemateri lainnya yang hadir adalah Eny Rofiatul N. mewakili International Organization for Migration, Indonesia.

Tak hanya itu, webinar itu juga turut dihadiri Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) 2020-2021, Benny Rhamdani.***

Editor: Asytari Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler