Gempa Bumi 8,1 Guncang Selandia Baru, Pemerintah Setempat Keluarkan Peringatan Tsunami

5 Maret 2021, 08:54 WIB
Gempa bumi 8,1 picu tsunami terjadi di Selandia Baru. /Pixabay/

PR INDRAMAYU - Gempa bumi berkekuatan 8,1 skala richter terjadi di Kepulauan  Kermadec, 1000 km timur laut Selandia Baru, pada pukul 8.28 pagi (NZT).

Warga sekitar diberi peringatan untuk segera pindah ke tempat yang lebih tinggi setelah gempa terjadi. 

Sebelumnya juga terjadi gempa bumi yang melanda pada pukul 2.27 pagi sekitar 95 km sebelah timur Te Araroa di Pantai Timur Pulau Utara, menyebabkan guncangan hebat di sebagian besar negara itu.

Baca Juga: Wajib Tahu! Kenali Tanda-tanda Bipolar yang Bisa Dilihat dari Kebiasaan Sehari-hari

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari nzherald.co.nz, gempa susulan 7,4 skala richter terjadi pada pukul 6.41 pagi dan yang terbaru gempa berkekuatan 8,1 skala richter yang disusul oleh gelombang tinggi menghantam garis pantai Selandia Baru.

Warga yang bermukim di daerah pesisir termasuk Auckland dan sebagian besar Pulau Utara termasuk Northland, Bay of Plenty dan East Coast dan seluruh kota, seperti Opotiki, telah diperintahkan untuk mengungsi dan diminta untuk menjauhi pantai.

Beberapa video yang sengaja di rekam oleh warga setempat untuk menunjukkan gelombang ombak sudah menghantam daerah seperti Teluk Tokomaru di Pantai Timur.

Baca Juga: Akun Twitternya Dibajak Orang Tak Bertanggung Jawab, Andi Arief: Palakunya Kakak Pembina

Warga yang di antaranya adalah ratusan pekerja, pelajar, dan penduduk beramai-ramai meninggalkan daerah pantai dan kota telah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Hal ini membuat terjadinya kemacetan di kota-kota seperti Whangārei dan di jalan-jalan lain di sekitar daerah yang terkena dampak.

Sementara itu menurut Wali Kota Gisborne Rehette Stoltz yang juga merasakan gempa tersebut mengatakan bahwa itu adalah guncangan yang dahsyat.

Baca Juga: Daftar 10 Kecamatan Tertinggi Covid-19 di Kota Bandung Hari Ini 5 Maret 2021, Coblong Waspada

"Semua orang bangun, tim Pertahanan Sipil kami segera bertindak untuk memastikan semua orang aman dan sehat,” ujarnya dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari nzherald.co.nz.

Wali Kota juga menyampaikan rasa bangganya pada semua penduduk setempat yang segera bertindak cepat.

"Orang-orang Gisborne, orang Tairāwhiti, ketika ada gempa bumi dan gempa itu lama atau kuat, mereka mengungsi sendiri. Karena Anda tidak bisa menunggu gempa bumi, Anda perlu mengevakuasi diri sendiri," ungkapnya.

Baca Juga: Rahasia Anang Hermansyah Tetap Bugar Walau Tinggal Serumah Dengan 4 Orang Positif Covid-19

Banyak warga yang merasa terguncang dengan gempa tersebut. Salah satu warga bernama Janice di Napier mengatakan bahwa ia gemetar saat merasakan gempa di rumahnya.

"Saya masih gemetar. Saya terbaring di tempat tidur, dan menit berikutnya, gempa datang dan berlangsung lama. Ini gempa terbesar yang pernah saya rasakan,” ujarnya.

“Gempa terjadi dalam satu sentakan dan berlangsung lama. Saya akhirnya bangun dan duduk di bawah ambang pintu, ya Tuhan," ungkapnya dengan nada khawatir saat mengingat kejadia tersebut,” kata Janice menambahkan.

Baca Juga: Isra Miraj Jadi Peristiwa Penting, Contoh Teks Khutbah Jumat Tentang ‘Perintah Salat’

Gempa bumi dahsyat ini terjadi di Pasifik sebanyak tiga kali pada pagi dini hari, gempa bumi ini telah menimbulkan ancaman tsunami yang mempengaruhi sebagian besar wilayah Northland, Bay of Plenty, East Coast dan garis pantai Upper West Coast.***

 

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: nzherald.co.nz

Tags

Terkini

Terpopuler