Kasus Covid-19 di Dunia Turun, Ketua Satgas Covid-19 PB IDI Ungkap Penyebabnya

22 Februari 2021, 08:56 WIB
Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Prof. Zubairi Djoerban. /Twitter/@ProfesorZubairi/

PR INDRAMAYU - Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Prof. Zubairi Djoerban membeberkan penyebab turunnya kasus Covid-19 di dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kasus baru virus Corona dunia turun hingga 16 persen.

Pernyataan Zubairi dibagikannya di Twitter akun @Profesor Zubairi pada 20 Februari 2021.

Zubairi mengatakan salah satu penyebabnya adalah munculnya kesadaran masyarakat dunia perihal kondisi wabah saat ini.

Baca Juga: Mesin Pesawat Terbakar di Udara, Badan Penerbangan Sipil Amerika Lakukan Investigasi Mendalam

"Perilaku baik masyarakat dunia dan kepatuhan terhadap lockdown yang di Indonesia disebut PSBB atau PPKM,"ujarnya dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari cuitan di Twitter miliknya @ProfesorZubairi, Senin, 22 Februari 2021.

Bahkan menurutnya, kepatuhan tersebut menjadi hal utama yang menjadi penyebab turunnya angka Covid-19 di dunia.

"Yang utama adalah perilaku baik masyarakat dunia dan kepatuhan terhadap lockdown," ucap Zubairi.

Baca Juga: Hadiah Ulang Tahun Nagita Slavina dari Raffi Ahmad Beri Cincin Mewah Seharga Rp3 Miliar

"Memang, di berbagai belahan dunia, konsep lockdown itu tidak disuka, tapi telah terbukti berhasil. Anda akan melihat kasus Covid-19 itu turun di wilayah dunia yang menerapkan kebijakan penguncian. Bisa dicek," tuturnya menambahkan.

Prof. Zubairi menuturkan penyebab lain turunnya kasus Covid-19 akibat kebiasaan masyarakat yang mulai sadar dengan penggunaan masker.

Termasuk kebiasaan menjaga jarak sebagai mana yang disampaikan oleh kepala negara masing-masing.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

"Faktor lain adalah kebiasaan memakai masker dan menjaga jarak, apalagi dalam ruangan. Itu amat membantu menurunkan kasus baru Covid-19," ujarnya.

Prof. Zubairi memberikan contoh acara televisi yang telah mendukung kesadaran terhadap masyarakat pentingnya memakai masker.

"Anda bisa lihat beberapa acara televisi Indonesia saat ini. Kesadaran memakai masker sudah terbentuk. Begitu pun di berbagai negara," tutur Zubairi.

Termasuk menyebutkan akibat munculnya kekebalan tubuh penghambat virus corona.

Baca Juga: Kakek di Payakumbuh Bawa Uang Seberat 50 Kg di Dalam Karung, 20 Pegawai Bank Bantu Hitung Selama 2 Hari

"Ada dugaan para ahli tentang kekebalan populasi pada tingkat tertentu yang cukup membuat penyebaran virus korona melambat," ucapnya.

Salah satu yang dikatakannya, terjadi di India dimana kasus Covid-19 turun dari 100 ribu kasus per hari menjadi 11 ribu.

Sementara untuk program vaksinasi sampai musim dingin mempengaruhi penurunan angka Covid-19, dia mengaku belum bisa menjawab lantaran perlu menghitung agar mendapatkan jawaban pasti.

Baca Juga: Ini 6 Tahapan Perawatan Wajah yang Dapat Membuat Kulit Tampak Glowing dan Bersinar

"Kolumnis kesehatan ternama Martin Makary memprediksi, sebagian besar penyakit Covid-19 akan hilang pada April nanti. Opini itu ia sampaikan berdasarkan data laboratorium, matematika, literatur, dan percakapannya dengan para ahli. Baru prediksi. Semoga saja," ucapnya

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari Pikiran-Rakyat.com, beberapa negara yang telah menerapkan lockdown di awal-awal penyebaran Covid-19 itu seperti Italia dan Spanyol.

Selain dua negara tersebut, terdapat juga negara lain yakni, Prancis, Malaysia, Filipina, Australia, Kazakhstan, Denmark, Irlandia, Argentina, Chile, Peru, dan Lithuania.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Serie A Inter Milan vs AC Milan : Nerazurri Menang Telak Atas Rossonerri

Sedangkan Indonesia kala itu bersikukuh enggan melakukan karantina lantaran kasus penyebarannya masih rendah. ***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Pikiran Rakyat Twitter @ProfesorZubairi

Tags

Terkini

Terpopuler