9 Mitos ini Sering Dianggap Mencegah Virus Corona, Simak Fakta Selengkapnya

- 15 September 2020, 12:43 WIB
Ilustrasi Covid-19. China catatkan kasus baru yang berasal dari luar negeri.
Ilustrasi Covid-19. China catatkan kasus baru yang berasal dari luar negeri. /

PR INDRAMAYU - Penyebaran virus korona atau Covid-19 yang bermula dari Wuhan, China hingga kini belum ada vaksin pencegahnya.

Namun seputar pencegahan virus tersebut mengalir dengan deras di segala penjuru media sosial.

Pencegahan virus yang kali pertama muncul di pasar hewan di China pada Desember 2019 itu mulai dari dari membasuh hidung secara rutin hingga penggunaan bawang putih.

Baca Juga: Ridwan Kamil Jalani Kali Kedua Suntik Vaksin Covid-19, Harapannya Jadi Sorotan

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari situs Antara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis catatan yang membantah beberapa mitos tentang virus korona. Berikut adalah uraiannya

1. Pengering tangan tidak dapat membunuh virus corona baru.

Sebelumnya sempat dilaporkan bahwa udara panas dari pengering tangan selama 30 detik dapat menghapus virus dari tangan Anda.

Faktanya hal tersebut tidaklah benar. Untuk menghilangkan virus seseorang harus mencuci tangannya dengan sabun dan air atau pembersih tangan yang mengandung alkohol.Lalu tangan dikeringkan dengan tisu atau pengering hangat. 

2. Lampu desinfeksi ultraviolet tidak boleh digunakan.

WHO memperingatkan bahwa radiasi ultraviolet dari lampu UV dapat menyebabkan iritasi kulit sehingga tidak boleh digunakan untuk mensterilkan tangan atau bagian tubuh lainnya.

Baca Juga: Intruksi Presiden Jokowi, Luhut Panjaitan Harus Selesaikan 3 Masalah ini Dalam Waktu 2 Pekan

3. Pemindai termal mungkin tidak mendeteksi virus korona.

Bagi orang yang mengalami demam karena infeksi dengan virus corona, pemindai termal dapat bermanfaat dalam pendeteksian.

Tapi itu bisa memakan waktu dua hingga 10 hari bagi seseorang untuk menjadi sakit dan mengalami demam.

Scanner ini tidak dapat mendeteksi mereka yang terinfeksi tetapi belum mengalami demam, kata WHO.

4. Menyemprotkan alkohol atau klorin tidak membunuh virus.

Walaupun zat-zat ini tidak membunuh virus yang sudah masuk ke tubuh, mereka bisa berbahaya bagi pakaian dan selaput lendir kita.

Baca Juga: Kronologi UNESA Trending 1 Twitter Hingga Senior Bentak Tanya Ikat Pinggang Berujung Guyonan Netizen

5. Vaksin terhadap pneumonia tidak melindungi Anda dari virus korona.

Virus ini baru dan membutuhkan vaksin sendiri. Vaksin pneumokokus dan vaksin Haemophilus influenza tipe B (Hib) tidak dapat memberikan perlindungan yang diperlukan. 

6. Membilas hidung dengan garam.

Tidak ada bukti bahwa mencuci hidung dengan garam secara teratur akan melindungi seseorang dari infeksi virus korona baru. 

Membilas hidung secara rutin juga belum tentu mencegah infeksi pernapasan.

Baca Juga: Akhirnya 'Mulan' Resmi Tayang di Indonesia Desember 2020 Mendatang, Begini Surat Edaran Lengkapnya

7. Obat kumur tidak melindungi Anda dari infeksi.

Belum ada bukti yang menunjukkan obat kumur dapat melindungi Anda dari virus korona.

8. Makan bawang putih.

Tidak ada penelitian yang menemukan bahwa mengonsumsi bawang putih sebagai tindakan pencegahan untuk infeksi virus korona.

9. Antibiotik tidak dapat mencegah infeksi virus korona.

Antibiotik bekerja melawan bakteri tetapi bukan virus. Karena 2019-nCoV adalah virus, antibiotik tidak boleh digunakan untuk pencegahan.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah