Tepat Setahun Penyanyi Glenn Fredly Meninggal Dunia Karena Meningitis, Kenali Gejalanya

- 8 April 2021, 21:05 WIB
Ilustrasi. Berikut merupakan gejala meningitis yang bisa dikenali, setahun lalau penyanyi legendaris Glenn Fredly meninggal dunia penyakit ini.
Ilustrasi. Berikut merupakan gejala meningitis yang bisa dikenali, setahun lalau penyanyi legendaris Glenn Fredly meninggal dunia penyakit ini. /Pixabay/geralt

PR INDRAMAYU – Penyanyi Glenn Fredly setahun lalu meninggal dunia lantaran terkena penyakit meningitis.

Penyakit meningitis yang dahulu diderita Glenn Fredly ternyata tak hanya bisa menyerang orang dewasa saja, namun juga anak-anak.

Oleh karena itu, kenali gejala penyakit meningitis guna mencegah agar tak terserang penyakit tersebut.

Baca Juga: Bicara Soal Bencana di Indonesia, MUI Sebut Manusia Jadi Salah Satu Faktor Terjadi Bencana

Menurut dr Attila Dewanti, Sp.A(K) penyakit meningitis langka ditemukan, namun penyakit ini dapat mematikan seseorang.

“Penyakit ini memang jarang ditemukan, namun mematikan. Meningits merupakan peradangan pada meningen atau selaput otak,” ujar dr. Attila Dewanti, Sp.A(K), sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara.

Dikatakan oleh anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu, negara Indonesia memiliki kasus kematian akibat penyakit meningitis tertinggi di Asia Tenggara.

Baca Juga: Kecam Pernyataan Atta Halilintar Tentang Peran Suami, Begini Penjelasan Komnas Perempuan

Dia mengatakan bahwa, penyakit meningitis diakibatkan adanya virus, kuman, parasit, dan bakteri di dalamnya.

Dari banyaknya macam penyebab meningitis, bakteri Neisseria meningitis merupakan yang paling berbahaya.

“Meningitis yang disebabkan oleh bakteri tersebut dinamakan Invasive Meningcoccal Disease atau diisingkat IMD,” kata Attila.

Baca Juga: Barcelona Menghemat Rp339 Miliar Ketika Tidak Memainkan Philippe Coutinho, Ini Alasannya

Bila ditangani dengan tidak tepat, 50 persen berakhir kematian hingga 5-10 persen akan mengakibatkan fatal meski sudah dilakukan terapi.

IMD banyak mengintai pada anak-anak hingga usia dewasa muda.

Kemudian untuk nonepidemi, IMD akan lebih banyak mengintai anak-anak yang berusia 3 bulan sampai 5 tahun.

Baca Juga: Dapat Kado Pernikahan dari Jokowi, Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Kaget Lihat Isinya

“Hanya dalam 24 jam saja kondisi anak bisa dapat berubah yang hanya panas menjadi berbahaya,” katanya.

Gejala IMD yang dirasakan oleh anak-anak yakni rewel, lesu, tidur sepanjang waktu, menolak menggunakan botol, menangis saat digendong hingga ketika menangis tidak bisa ditenangkan.

Dia pun menyebut beberapa faktor risiko yang menyebabkan IMD yaitu bagi orang-orang yang telah terinfeksi asap rokok aktif maupun pasif, tempat tinggal yang padat penduduk, perubahan cuaca, pengaruh ekonomi yang rendah serta memiliki riwayat saluran pernafasan bagian atas.***

Editor: Irwan Suherman

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah