Apabila kelainan itu tidak segera diatasi, akan timbul masalah di kemudian hari seperti kesulitan melakukan hubungan seksual atau buang air kecil sambil berdiri.
Berikut 5 fakta hipospadia yang dirangkum PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman CDC, cdc.gov:
- Terdapat 3 jenis hipospadia
Jenis hipospadia tersebut adalah subcoronal yakni pembukaan uretra terletak dekat dengan kepala penis dan midshaft yaitu pembukaan uretra terletak di sepanjang batang penis.
Baca Juga: Soal Wawancara Pangeran Harry dan Meghan Markle di Oprah Winfrey, Begini Kata Ratu Elizabeth
Sedangkan jenis ketiga hipospadia yakni penoscrotal berarti pembukaan uretra tersebut terletak di lokasi pertemuan penis dan skrotum (testis).
- 1 dari 200 bayi lahir dalam kondisi hipospadia
Fakta di atas terjadi di Amerika Serikat. Itu artinya di negara tersebut hipospadia adalah salah satu cacat lahir yang paling umum.
- Risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan hipospadia dialami perempuan 35 tahun ke atas
Perempuan 35 tahun ke atas atau lebih berisiko melahirkan bayi dengan hipospadia. Tak hanya itu, risiko ini juga menimpa perempuan yang gemuk.
Baca Juga: Prediksi Liverpool Vs Leipzig di Liga Champions, Mungkinkah The Reds Lolos?
- Perempuan yang menggunakan teknologi reproduksi miliki risiko serupa
Mereka yang menggunakan teknologi reproduksi untuk membantu kehamilan juga berisiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan kondisi hipospadia.
- Biasanya harus dilakukan pembedahan
Untuk menangani hipospadia, biasanya harus dilakukan pembedahan. Perawatannya bergantung pada jenis cacat yang dimiliki. Biasanya pembedahan dilakukan saat anak itu berusia 3-18 bulan.***