Penyu laut diketahui memiliki terlalu banyak garam di dalam tubuhnya akibat mengonsumsi makanan favoritnya yakni ubur-ubur.
Berbeda dengan manusia. Apabila kita makan terlalu banyak garam, penyaringan garam akan dibantu oleh ginjal kita.
“Tapi ginjal penyu laut tidak sepintar ginjal manusia, dan mereka tidak bisa mengeluarkan garam yang cukup melalui air seni mereka,” ujar Matthew Barton.
“Jadi, penyu laut memiliki kelenjar garam pada kedua mata mereka, yang dua kali lipat lebih besar dibandingkan otak mereka, yang memompa garam ekstra ini ke dalam air mata mereka,” tutur Matthew Barton melanjutkan.
Baca Juga: Prakiraan Hujan Indonesia 21-22 Februari 2021: Jabar, Jateng, Jatim Berpotensi Hujan Sedang
Meskipun ginjal kita bekerja lebih baik dari kura-kura dan kita tidak memakan ubur-ubur, namun air mata kita tetap asin.
Penyebabnya adalah garam di dalam tubuh kita berguna untuk menghasilkan listrik yang membantu otot kita untuk bergerak dan otak kita untuk berpikir.
Menurut Matthew Barton, jumlah garam yang ada di dalam cairan tubuh kita hampir sama dengan jumlah garam di dalam darah.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Akhir Pekan Minggu 21 Februari 2021: Aries, Ada Situasi Berbahaya
Contoh cairan tubuh yang mengandung garam tersebut menurut Matthew Barton adalah ludah, keringat, dan air mata.