Baca Juga: 5 Tanda Pasangan Selingkuh, Salah Satunya Angkat Telepon Sembunyi-sembunyi
Ansietas, gangguan tidur, ganggu psikologi dan diabetes juga bisa menjadi penyebab lain dan faktor risiko.
Kejadian enuresis di Indonesia, berdasarkan data Perkumpulan Kontinensia Indonesia (PERKINA) tahun 2008 menunjukkan 2,3 persen dengan perbandingan antara anak laki-laki dan perempuan 2:1.
Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com melalui Antara, lantas apa dampak enuresis yang terjadi pada anak?
Baca Juga: Cek Fakta: Cristiano Ronaldo Dikabarkan Masuk Islam dan Ucapkan Assalamualaikum, Simak Faktanya
Menurut Irfan, akan dapat menurunkan rasa percaya dirinya, menarik diri dari lingkungan karena minder masih mengompol.
Selain itu, mengalami gangguan tidur karena merasa tak nyaman dengan ompolnya. Sehingga berpotensi anak mengalami gangguan terhadap kesehatannya.
"Enuresis yang terjadi pada anak kurang dari 5 tahun masih dalam keadaan normal. Jika usia telah lebih dari 5 tahun segera berobat ke dokter," sekian ucap Irfan.***