7 Rahasia Vitamin yang Tidak Banyak Diketahui, Salah Satunya Meningkatkan Produksi Urine

26 Oktober 2020, 07:45 WIB
Ilustrasi vitamin E. /Zonapriagan.com/Pixabay

PR INDRAMAYU – Tidak banyak yang tahu bahwa beberapa rahasia vitamin di bawah ini hanya diketahui segelintir orang. Sesuatu yang menurut sebagian masyarakat adalah baik, pada kenyataannya bisa jadi berlawanan.

Rahasia vitamin ini telah ditinjau secara medis oleh Elisabetta Politi, CDE, MPH, RD. Ia merupakan ahli di bidang nutrisi, manajemen berat badan, dan diabetes.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari The Healthy, berikut pemaparan tentang rahasia vitamin tersebut hanya untuk Anda:

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin, 26 Oktober 2020: Godaan Aquarius hingga Semangat Baru Virgo

1. Jika Anda makan ikan dua kali dalam seminggu, Anda tidak memerlukan suplemen Omega-3

"Saya memberitahu mereka (orang yang bertanya kepada saya) bahwa penelitian selama puluhan tahun menunjukkan bahwa makan dua porsi ikan dalam seminggu menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung, tetapi mengonsumsi lebih dari itu tidak membuat perbedaan besar," ujar Dariush Mozaffarian, MD.

Dariush Mozaffarian adalah Dekan dan Profesor Jean Mayer di Sekolah Ilmu Gizi Friedman di Boston, AS. Ia menuturkan bahwa jika kita tidak makan banyak ikan, kita memang perlu mengonsumsi 1 gram kapsul minyak ikan dalam sehari. Terlebih jika kita berusia 40 ke atas atau memiliki penyakit jantung.

Baca Juga: Serbu Promo Shopee Gajian Sale! Ada Promo Gratis Ongkir, Cashback Kilat 100% Hingga Flash Sale 60RB!

Namun Mozaffarian mengingatkan agar menghindari konsumsi minyak ikan tersebut dalam jumlah besar. Menurut penelitian, dosis di atas 2-3 gram dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL.

2. Suplemen serat memang diperlukan, tapi jangan berhenti makan sayuran

Peneliti nutrisi, Joanne Slavin, PhD, RD, menuturkan bahwa kita perlu memakan makanan yang kaya serat seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Namun jika tidak memungkinkan, kita dapat memenuhinya melalui konsumsi suplemen.

Cobalah untuk meningkatkan konsumsi serat dengan mengubah pola makan. Sebagai awalan, kita bisa mengonsumsi 3 gram serat sekali per hari. Jika kita tahan terhadap perubahan yang terjadi, tambahkan menjadi 3 kali per hari.

Baca Juga: Gempa Berkekuatan 5,9 Guncang Kabupaten Pangandaran, Korban Jiwa Terus Ditelusuri

Konsultasikan dengan dokter kalau kita memiliki penyakit diabetes atau mengonsumsi obat-obatan tertentu. Serat dapat menurunkan gula darah dan mengurangi penyerapan beberapa obat.

3. Jika tidak menderita osteoporosis, sebaiknyat idak minum pil kalsium

"Jika tulang Anda sehat, saya rasa (Anda) tidak perlu suplemen, karena mungkin (suplemen itu) tidak akan membantu dan mungkin berbahaya," ujar Dr. Rosen.

Kalsium ada pada banyak makanan yang bisa kita temui sehari-hari. Di antaranya adalah yogurt, susu, brokoli, sereal, hingga jeruk. Kalaupun kita tidak menderita osteoporosis dan kita ingin mengonsumsi pil kalsium, minumlah pil yang dosisnya 500 mg.

Baca Juga: DKI Jakarta Perpanjang PSBB Transisi II, Bakal Berlaku Mulai 26 Oktober hingga 8 November 2020

4. Jangan mengonsumsi terlalu banyak vitamin D

"Asupan vitamin D secara meyakinkan telah terbukti meningkatkan kekuatan tulang. Anda membutuhkan vitamin D untuk menyerap kalsium — itulah mengapa keduanya sering dikemas bersama,” ujar Dr. Rosen.

Namun Dr. Rosen mewanti-wanti bahwa terlalu banyak mengonsumsi vitamin D (batas orang dewasa adalah 4000 IU) akan menyebabkan muntah, mual, sembelit, dan sebagainya.

Konsumsi vitamin D dibutuhkan saat usia sudah menginjak 70 tahun. Saat itu tulang kita membutuhkan lebih banyak vitamin D, tubuh kita pun mulai sedikit menyerap vitamin tersebut dari sinar matahari.

Baca Juga: Sutradara Hollywood, Luc Besson, Beberkan Kiat Menulis Naskah Film, Salah Satunya Harus Peka

5. Berniat mengonsumsi 2 vitamin? Pikirkanlah terlebih dahulu

Kita perlu mendapat lebih banyak vitamin A dan E dari makanan. Namun jika meminumnya dalam bentuk pil, hal itu tidak mendatangkan manfaat.

Menurut National Institutes of Health AS, vitamin A dalam jumlah berlebihan (dalam suplemen) dapat menyebabkan mual, pusing, sakit kepala, koma, bahkan kematian. Banyak mengonsumsi vitamin A juga tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Hal ini dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi.

Lembaga kesehatan AS tersebut juga menyatakan bahwa dosis tinggi vitamin E (dalam suplemen) dapat meningkatkan risiko stroke dan pendarahan.

Baca Juga: FGSI Beri Rapor Merah untuk Nadiem Makarim, Ada 5 Poin di Bawah Rata-rata, Nilai Terendah 50

6. Anda menderita rematik? Cobalah glukosamin/kondroitin

Meskipun penelitian menyimpulkan bahwa glukosamin/kondroitin mampu meredakan gejala osteoartritis (radang kronis pada sendi akibat kerusakan pada tulang rawan), namun Allen D.Sawitzke menyarankan penderita rematik untuk mencoba glukosamin tersebut.

Ahli penyakit rematik tersebut menuturkan bahwa jika kita mengalami nyeri sendi, kita bisa mencoba glukosamin selama dua atau tiga bulan.

Baca Juga: Kabar Baik, 128 Pasien Covid-19 di Cirebon Dinyatakan Sembuh Usai Jalani Isolasi Mandiri

Jika tidak ada dampak apapun, mungkin suplemen itu memang tidak cocok. Pada sebagian orang, suplemen itu bekerja, sebagian lagi tidak.

7. Vitamin C hanya membuat urine Anda menjadi lebih banyak

Beberapa penelitian menyatakan bahwa konsumsi vitamin C dapat melindungi diri dari kanker, kardiovaskular, flu, dan sebagainya. Cara terbaik mengonsumsi vitamin C adalah melalui buah dan sayuran. Hal ini diungkap dokter anak asal Amerika Serikat (AS), Levine.

Yang tidak banyak diketahui orang adalah tubuh secara ketat mengatur konsumsi vitamin C. Adalah sia-sia jika kita mengonsumsi vitamin C dalam jumlah banyak.

Baca Juga: VIRAL! Kiwil Menikah Siri Lagi, Sang Istri Ternyata Pernah Menjadi Penyanyi Dangdut

“Tubuh bekerja sangat keras untuk menyerap vitamin C dalam jumlah rendah. Tapi saat dosisnya naik, Anda menyerap lebih sedikit, dan Anda mengeluarkan ekstra vitamin C melalui urine Anda dalam hitungan jam," ujar profesor ilmu kesehatan anak tersebut.

Mungkin kita tidak terlalu memerlukan konsumsi suplemen vitamin C. Hanya dari makanan, konsumsi vitamin C kita sudah mencukupi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (institusi kesehatan nasional AS), kekurangan vitamin C hanya diderita oleh 6% populasi.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: The Healthy

Tags

Terkini

Terpopuler