Mari kita tak hafal Pancasila
Namun mendetakkannya di dalam nadi
Di larut malam
Menjelma mantra yang melarutkan
Agar kepala ini tak jadi batu
Orang-orang dengan batu ke kepalanya
Orang-orang yang kenal ari-ari dan tali pusatnya
Namun tak kenal bincang-bincang
Tak kenal musyawarah
Orang-orang itu tak guna menghafal nama-nama kucing para tetangga
Sebagaimana tak guna mereka hafalkan Pancasila
Kalau itu berarti mereka hafal di luar kepala rumus kimia oksigen
Tetapi jadi biang kerok penyebab rakyat habis nafasnya.
Sia-sia menghafal Ketuhanan Yang Maha Esa
Sia-sia menghafal tiada Tuhan selain Tuhan
Sia-sia menghafal Hoooong Illla Heng…Hooong Illa heng … Tiada Hong selain Heng …
Sia-sia membabtis manusia yang sia-sia menghafal Ketuhanan Yang Maha Esa bila setiap saat men-sia-siakan Tuhan
Baca Juga: MUI Keluarkan Fatwa, Berkurban dengan Hewan Kurban yang Sakit PMK Berat Tidak Sah untuk Disembelih
Setiap degup jantungnya menghina Tuhan
Setiap detak nadinya menyepelekan Tuhan
O, Marhaen, O Marsinah, O Surya, O Dharma, O Ali, O Santi, O Pangestu, O Kapitayan …
Menghina Tuhan tak harus dengan menginjak-injak Kitab Suci-Nya
Menghina Tuhan tak harus mengolok-olok para utusan-Nya
Besok kau khawatir tak bisa makan, kau sudah menghina Tuhan
Besok kau khawatir tak dapat jodoh, kau sudah menghina Tuhan
Besok khawatir tak kebagian oksigen, kau sudah menghina Tuhan
Besok kau khawatir kucing-kucing punah karena kucing-kucing telah dikebiri, kau sudah menghina Tuhan
Besok khawatir tak dihargai orang hanya gara-gara dicopot dari jabatan, kau sudah menghina Tuhan
Baca Juga: Pastikan Kesehatan Robert Alberts, Tim Medis Persib Tunggu Hasil Observasi
Oom, Santi
Oom, Santi
I, The Soul, exist in a state of peace
Aku, Jiwa dari Jiwa Mahanya Jiwa, semayamku di pusat damai
Hmmm…
Mari kita tak menghafal nama Putra Sang Fajar
Yang duduk mencangkung di bawah pohon di Timur
Menggali Pancasila