SAMA-SAMA BAHAYA, BNPT Ungkap Kelompok Khilafatul Muslimin Sama Seperti HTI, NII dan ISIS

- 31 Mei 2022, 22:23 WIB
BNPT ungkap kelompok khilafatul muslimin sama bahayanya dengan HTI, NII dan ISIS
BNPT ungkap kelompok khilafatul muslimin sama bahayanya dengan HTI, NII dan ISIS /ANTARA

INDRAMAYUHITS - Kelompok Khilafatul Muslimin sama bahayanya dengan HTI, NII dan ISIS sebab mengkampanyekan tegaknya sistem khilafah.

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid mengatakan kelompok Khilafatul Muslimin sama bahayanya dengan HTI, NIII dan ISIS karena mengkampanyekan tegaknya sistem khilafah.

Hal ini diungkapkan Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ((BNPT) Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid di Bogor, menanggapi tayangan di media sosial terkait konvoi rombongan pemotor dengan membawa atribut bertuliskan ‘Kebangkitan Khilafah’ di Brebes, Jawa Tengah, dan Cawang, Jakarta Timur.

Baca Juga: MUI Keluarkan Fatwa, Berkurban dengan Hewan Kurban yang Sakit PMK Berat Tidak Sah untuk Disembelih

Dalam beberapa atributnya, mereka mengkampanyekan tegak-nya sistem khilafah sebagai solusi umat yang dilakukan oleh kelompok Khilafatul Muslimin.

Nurwakhid, seperti dikutip dari ANTARA pada Selasa, menyebut kelompok Khilafatul Muslimin memiliki cita dan ideologi yang sama dengan HTI yang telah dilarang oleh pemerintah.

"Bedanya, HTI merupakan gerakan trans-nasional dan sedang memperjuangkan sistem khilafah di berbagai negara. Sementara Khilafatul Muslimin mengklaim sudah mendirikan khilafah dengan adanya khalifah yang terpilih,” jelas Nurwakhid.

Baca Juga: Perkuat Manajemen, Manchester United telah Menunjuk Andy O'Boyle Sebagai Wakil Direktur

Nurwakhid menjelaskan genealogi Khilafatul Muslimin tidak bisa dilepaskan dari NII karena sebagian besar tokoh kunci dalam gerakan ini adalah mantan NII.

Pendiri dan pemimpinnya adalah Abdul Qadir Hasan Baraja mantan anggota NII sekaligus salah satu pendiri Pondok Pesantren Ngruki dan ikut ambil bagian dalam Majelis Mujahidin Indonesia pada 2000, walaupun memilih tidak aktif.

Halaman:

Editor: Ahmad Asari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x